Mimbar Jum’at Natar Agung. MAJALAH NATAR AGUNG

0

ROTASI KEHIDUPAN
BY KOMIRUDDIN, LC

nataragung.id, Natar — Waktu terus berlalu. Roda zaman terus berputar. Musim silih berganti dan kehidupan terus berjalan. Tak ada yang dapat menghentikan sunatullah yang berlaku.
Tak ada yang Abadi, semua akan sirna dan kembali kepada asalnya. Dari tanah. Hidup di atas tanah dan kembali ke tanah.
Darinya (tanah) itulah Kami menciptakan kamu dan kepadanyalah Kami akan mengembalikan kamu dan dari sanalah Kami akan mengeluarkan kamu pada waktu yang lain. [Surat Tha-Ha: 55]
Begitulah sunatullah berlaku. Semua akan mengalami rotasi dan perputaran. Dari lemah menjadi kuat dan dari kuat kembali ke lemah lagi.
Anak-anak menjadi remaja. Remaja menjadi dewasa. Dewasa menjadi tua dan akhirnya berkalang tanah.
“Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (Qs, 30:54)
Kekuasan yang diagung-agungkan, dikejar dan dipertahankan akan sirna atau berpindah ke lain orang. Waktu dan usia yang membatasinya.
Di manakah Namrud dan Firaun yang Keduanya pernah mengaku tuhan yang berkuasa.?
Di manakah kaum Aad pembuat hunian yang kokoh menjulang dan pencipta peradaban yang sebelumnya belum pernah ada.?
Atau kaum Tsamud yang memahat gunung-gunung untuk dijadikan hunian dan tempat perlindungan.
Secuil kekuasaan dunia yang mereka kendalikan kini tinggal cerita. Cerita buruk yang dibaca dari generasi ke generasi sebagai pelajaran bahwa sebesar apapun kekuasaan dan sehebat apapun dia akan sirna dan tak akan mampu berhadapan dengan sunatullah.
Kekayaan yang dibangga-banggakan, dicintai sepenuh hati dan didapatkan dengan susah payah, bila sudah tiba ajalnya akan ditinggal.
Tak satupun yang dibawa bersama. Tinggallah mayat seorang diri menyesali dirinya seraya memohon,
“Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.”
Kurang kaya seperti apa Qarun. Saking banyaknya gudang harta miliknya tergambar dari banyaknya kunci gudang tersebut, dimana 9 orang dewasa merasa kepayahan untuk memikulnya.
Qarun termasuk kaum Musa,tetapi dia berlaku zalim terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. [Surat Al-Qashash: 76]
Tapi kekayaannya yang melimpa ruah tidak dapat menyelamatkannya, bahkan tenggelam bersamanya ke dasar bumi.
Maka Kami benamkan dia (Qarun) bersama rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya satu golongan pun yang akan menolongnya selain Allah, dan dia tidak termasuk orang-orang yang dapat membela diri. [Surat Al-Qashash: 81]
Dan betapa berkuasanya Firaun dengan bala tentaranya yang sangat kuat. Namun kekuasaan yang ia banggakan itu tumbang ketika berhadapan dengan takdir Allah, ia tenggelam dan kekayaannya diwarisi oleh generasi selanjutnya.
“dan biarkanlah laut itu terbelah. Sesungguhnya mereka bala tentara yang akan ditenggelamkan. Alangkah banyaknya taman dan mata air yang mereka tinggalkan, dan kebun-kebun serta tempat-tempat yang indah-indah, dan kesenangan-kesenangan yang mereka menikmatinya, demikianlah. Dan Kami wariskan semua itu kepada kaum yang lain. Maka langit dan bumi tidak menangisi mereka dan merekapun tidak diberi tangguh.” (Qs,44:25-29)
Dari sini kita mengambil pelajaran. Saat kita sedang berkuasa, kita harus ingat bahwa sebesar apapun kekuasaan yang kita genggam pasti akan berakhir.
Ketika kita sedang berjaya, kita harus ingat bahwa betapapun banyaknya kekayaan kita, pasti kita akan berpisah dengannya, baik ditinggalkan atau meninggalkan.
Maka pandai-pandailah memanfaat kekuasaan dan kekayaan yang kita miliki agar dapat menyelamatkan kita kelak di alam sana saat kita kembali kepada Allah,
Dan takutlah pada hari (ketika) kamu semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian setiap orang diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang telah dilakukannya, dan mereka tidak dizhalimi (dirugikan). (QS. Al-Baqarah Ayat 281)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini