nataragung.id, Lampung Selatan — Di bawah langit cerah Desa Talang Way Sulan, Kecamatan Way Sulan, Kabupaten Lampung Selatan, pada 22 April 1975, Miftahul Bahri lahir sebagai sosok yang kelak membawa perubahan di tanah kelahirannya. Kehidupan di desa menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab dalam dirinya sejak usia muda. Ia belajar tentang nilai-nilai kesederhanaan, kerja keras, dan kebersamaan, yang kemudian menjadi pondasi kuat dalam perjalanan hidupnya.
Mengenyam pendidikan dasar di SD Muhammadiyah Way Sulan, lalu melanjutkan di SMP dan SMA Muhammadiyah, Miftahul muda tumbuh sebagai sosok yang haus ilmu dan selalu berpikir ke depan. Dorongan kuat untuk memperbaiki masa depan membawanya ke Jakarta, di mana ia memilih Fakultas Teknik Jurusan Sipil di Universitas Borobudur. Pada tahun 1998, Miftahul berhasil menamatkan pendidikan sarjananya, siap untuk melangkah ke dunia yang lebih besar dengan segudang mimpi untuk membangun.
Setelah lulus, ia mengabdikan dirinya di bidang konstruksi bangunan sejak tahun 1999 hingga 2004. Namun, hatinya tidak hanya tertambat pada dunia konstruksi; ia melihat banyak hal yang perlu diperbaiki di masyarakat, yang menuntunnya untuk terjun ke politik. Keinginannya untuk membawa perubahan yang lebih luas mendorongnya mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Lampung Selatan. Pada Pemilu 2004 dan kembali pada Pemilu 2009, ia dipercaya oleh rakyat untuk mewakili suara mereka. Bagi Miftahul, ini bukan sekadar jabatan; ini adalah panggilan untuk memperjuangkan kesejahteraan dan keadilan bagi masyarakat Lampung Selatan.
Namun, semangat pengabdiannya tidak berhenti di sana. Dengan segala pengalaman dan keterampilannya, ia mendirikan CV. Cipta Sarana Konsultan pada tahun 2014, sebuah perusahaan yang berkomitmen memberikan layanan tepat waktu dan tepat mutu di bidang konsultan bangunan. Dalam setiap proyek, Miftahul selalu memastikan bahwa perusahaannya tidak hanya menghasilkan bangunan, tetapi juga membangun kepercayaan dan harapan masyarakat akan kualitas hidup yang lebih baik.
Selain berperan di dunia politik dan bisnis, Miftahul juga dikenal sebagai seorang guru. Sejak tahun 2025, ia mengajar di SMK Muhammadiyah Way Sulan sebagai guru honor. Baginya, mengajar adalah kesempatan untuk berbagi ilmu dan pengalaman, membekali generasi muda agar dapat melangkah lebih jauh dan menjadi pilar pembangunan di masa depan. Ia melihat pendidikan sebagai kunci perubahan, dan ia ingin menjadi bagian dari proses tersebut.
Kehidupan pribadinya yang harmonis menjadi penopang kekuatan Miftahul. Bersama istri tercinta, Siti Nur Azizah, dan ketiga putra mereka—Diego Atalata Sugara, Giebran Darma Sugara, dan Kienzie Ceata Sugara—Miftahul menjalani hidup dengan penuh kasih dan tanggung jawab. Sebagai kepala keluarga, ia memberikan teladan akan pentingnya hidup rukun, saling menghormati, dan menjaga persatuan, nilai-nilai yang ia harap dapat diteladani masyarakat di sekitarnya.
Dalam memimpin DPD Partai NasDem Lampung Selatan, Miftahul mengusung visi yang jelas—mengabdikan diri dan berusaha bermanfaat bagi banyak orang. Ia percaya bahwa seorang pemimpin sejati adalah mereka yang menempatkan kesejahteraan masyarakat di atas kepentingan pribadi. Di dalam dirinya, terpatri motto hidup: “Optimis Terus Bergerak dan Berubah Menuju Ke Arah yang Lebih Baik dengan Tetap Menyandarkan pada Tuhan yang Maha Kuasa.” Inilah yang mendorongnya untuk terus maju, menghadapi setiap tantangan dengan keyakinan bahwa setiap perubahan membutuhkan pengorbanan dan perjuangan.
Di tengah kesibukannya, Miftahul tetap meluangkan waktu untuk hobinya, olahraga, yang menjadi cara baginya menjaga keseimbangan fisik dan mental. Ia selalu meyakini bahwa seorang pemimpin harus memiliki fisik dan jiwa yang kuat untuk menjalani setiap tanggung jawab dengan sepenuh hati.
Dengan setiap langkah yang diambil, setiap keputusan yang dibuat, dan setiap visi yang diwujudkan, Miftahul Bahri berdiri sebagai sosok pemimpin yang teguh pada nilai-nilai kebaikan dan persatuan. Melalui perannya di Partai NasDem dan perusahaannya, ia membangun jembatan harapan untuk Lampung Selatan, berupaya membawa masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik. Di tengah arus perubahan yang deras, Miftahul adalah sosok yang tidak hanya bergerak, tetapi juga menggerakkan. (wapp)