nataragung.id, Natar – Aksi penjambretan yang terjadi dengan sangat cepat dan nekat menggegerkan warga Desa Hajimena, Natar, Lampung Selatan, pada Minggu siang (1/12). Seorang mahasiswi menjadi korban dalam peristiwa yang terekam kamera CCTV tersebut. Pelaku yang tidak dikenal, dengan kejam merampas handphone korban yang sedang duduk di sepeda motor bersama rekannya, sebelum melarikan diri dengan kecepatan tinggi.
Korban yang diketahui bernama Fadhilah, seorang mahasiswi asal Pringsewu, menceritakan detik-detik menegangkan itu. Ia dan temannya tengah berada di dekat Holland Bakery, Desa Hajimena, sekitar pukul 13.40 WIB, dalam perjalanan untuk mengantar barang ke Bundaran Raden Intan, seperti yang sudah mereka rencanakan sebelumnya. “Jadi ceritanya, saya sama temen saya itu dari Pringsewu, kita memang mau ke Bunderan Hajimena (Raden Intan) karena sudah janjian dengan travel mau nganter barang,” kata Fadhilah dengan nada terbata-bata saat menceritakan kejadian tersebut.
Setelah menghubungi pihak travel yang meminta mereka menunggu beberapa saat, Fadhilah dan temannya memutuskan untuk menunggu di lokasi kejadian. Saat itu, Fadhilah mengaku memegang handphone di tangannya. “Kata travelnya tunggu sebentar, kami nunggu, di situ handphone dipegang nggak ditaro di tas, pas ada notifikasi mau liat handphone langsung diambil sama pelaku,” ujarnya. Tanpa diduga, pelaku yang mengendarai sepeda motor mendekat dan dalam sekejap merampas ponsel Samsung Galaxy A35 5G milik Fadhilah.
Fadhilah mengungkapkan bahwa sebelum aksi jambret terjadi, dirinya dan temannya sempat merasa curiga dengan gerak-gerik pelaku. “Kami memang curiga karena orang itu ngelihat belakang, melihat sisi kanan kiri, tapi saya dan teman saya bodo amat karena mengira dia (pelaku) mau mengkol puter balik gitu,” lanjutnya, mengenang momen yang penuh ketegangan tersebut. Sayangnya, kecurigaan itu tidak direspon dengan waspada, dan beberapa detik kemudian, pelaku langsung melancarkan aksinya.
Ketika pelaku merampas ponsel korban, Fadhilah dan temannya sempat terkejut dan berteriak sekuat tenaga, berharap ada orang yang bisa membantu mereka. “Kita sempat teriak ‘Jambret, tolong jambret’ sambil nunjuk pelaku, tapi orang-orang di situ kayak bingung mungkin enggak kedengaran, ketutup ada mobil di depan gitu,” kata Fadhilah dengan suara bergetar, mengenang betapa frustasinya mereka saat itu. Meski sudah berteriak keras, hanya ada kebingungan dari orang-orang sekitar. Teriakan mereka nyaris tak terdengar karena mobil yang menghalangi suara mereka.
Dalam keadaan panik dan penuh ketegangan, Fadhilah dan rekannya langsung berlari mengejar pelaku. “Kami posisinya juga lagi bawa banyak barang jadi bingung mau ngejarnya, ada beberapa barang yang kami banting taruh disitu terus kami kejar,” ungkap Fadhilah. Dalam usaha kerasnya untuk mengejar, beberapa warga yang melihat kejadian tersebut juga ikut membantu. Namun, meskipun sudah dikejar hingga ke daerah Natar, pelaku berhasil menghilang begitu saja, tanpa meninggalkan jejak.
“Dari yang kami kejar sampai ke Natar, nggak ketemu, sudah hilang jejaknya,” tambah Fadhilah, yang tak bisa menahan rasa kecewa dan kesalnya atas kejadian tersebut. Dalam sekejap, pelaku yang sangat terampil dalam melarikan diri itu berhasil menghilang, meninggalkan korban dengan rasa cemas dan kehilangan.
Kerugian yang dialami Fadhilah pun cukup besar, karena ponsel yang dirampas adalah Samsung Galaxy A35 5G yang baru saja dibelinya. Menghadapi situasi yang semakin sulit ini, Fadhilah akhirnya melapor ke Polsek Natar dengan nomor Laporan LP/B-745/XII/2024/SPKT/Polsek Natar/Polres Lampung Selatan/Polda Lampung. “Kami harap pelaku segera ditangkap, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” ujarnya dengan penuh harap.
Kasus ini semakin mengkhawatirkan mengingat pelaku berani melakukan tindakan keji di siang bolong, di tengah keramaian, dan tanpa rasa takut. Meskipun pelaku terekam jelas dalam kamera CCTV, penyelidikan terus dilakukan oleh pihak kepolisian untuk segera menangkapnya dan mengungkap motif di balik tindakan pencurian ini. Namun, yang pasti, warga setempat dan korban berharap agar pelaku segera ditangkap, agar mereka merasa aman kembali dari ancaman tindak kriminal seperti ini.