nataragung.id, Bandar Lampung – Pertama di Provinsi Lampung, dalam menghadapi tantangan era penduduk menua dan semakin meningkatnya populasi lansia di Indonesia Pemerintah Kota Bandar Lampung meluncurkan Sekolah Lansia, Senin (16/12/2024) di Aula Semergo, Kantor Pemerintah Kota Bandar Lampung, dengan harapan mampu meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan lanjut usia (Lansia).
Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, menyampaikan Sekolah Lansia ini didirikan sebagai bentuk kepedulian dan penghormatan kepada para lansia.
“Melalui sekolah ini, kami berharap lansia di Kota Bandar Lampung dapat menjadi pribadi yang tangguh, mandiri, sehat, aktif, produktif, dan bermartabat,” ujarnya.
Lebih lanjut Eva Dwiana menjelaskan sekolah Lansia tersebut akan beroperasi dengan program pendidikan nonformal yang terdiri dari tiga tingkatan, yaitu level dasar (Standar S1), level menengah (Standar S2), dan level lanjutan (Standar S3). Setiap tingkatan akan mencakup 12 pertemuan selama satu tahun.
Pada tahap awal, lanjut Eva, empat Sekolah Lansia telah dibentuk, di antaranya Sekolah Lansia “Melati Jaya” di Kelurahan Sukamenanti Baru, Kecamatan Kedaton; Sekolah Lansia “Ayu” di Kelurahan Kedaton, Kecamatan Kedaton; Sekolah Lansia “Cinta Lansia” di Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Kedaton, dan Sekolah Lansia “Tunas Mutia” di Kelurahan Gulak Galik, Kecamatan Teluk Betung Utara.
Sekolah ini didirikan dan fokus pada tujuh dimensi lansia tangguh, yaitu spiritual, fisik, emosional, intelektual, sosial kemasyarakatan, profesional, dan vokasional. Melalui pendekatan ini, lansia diharapkan tidak hanya mendapatkan ilmu baru, tetapi juga mampu menjalani hidup dengan lebih bahagia dan sejahtera.
Eva Dwiana juga mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembentukan Sekolah Lansia, termasuk Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, camat, lurah, serta kader bina keluarga lansia.
“Sekolah Lansia ini tidak hanya menjadi wadah edukasi, tetapi juga merupakan langkah nyata Pemerintah Kota Bandar Lampung dalam menghadapi tantangan era penduduk menua. Dengan semakin meningkatnya populasi lansia di Indonesia. Inisiatif ini diharapkan menjadi model bagi daerah lain untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan ramah lansia,” kata Eva Dwiana.
Editor : Nova Indriani