nataragung.id – BANDAR LAMPUNG – Kabinet Jokowi – KH Ma’ruf Amin hasil pilpres 2019 di isi mayoritas partai politik minus PKS dan partai Demokrat ( single majority).
Dengan formasi kabinet single majority tersebut de facto pasca pilpres 2019 sebenar nya PDIP praktis sudah di keroyok dari dalam pemerintahan Jokowi juga di parlemen, sebagai contoh ketika PDIP punya konsep Pemilu Legislatif (Pileg) sistem tertutup seperti pemilu ’99 serentak partai-partai pendukung Jokowi menolak nya dan Jokowi sebagai presiden juga menolak. Ternyata sekarang Presiden Prabowo punya wacana pileg sistem tertutup. (Pemilu ’55 dan ’99 di anggap pemilu paling demokratis).
Pasca pilpres 2019 di luar, terkesan Megawati yg kendalikan Jokowi. Fakta nya justru geng Luhut cs yang dominasi warna pemerintahan seperti konsep omni bus law nya Luhut yg hingga sekarang di tolak rakyat, sekarang pun Luhut sebagai mantan atasan nya Prabowo di Kopassus diam-diam masih pengaruhi pemerintahan.
Ketika para pendukung Jokowi di pemerintahan ramai-ramai berwacana Jokowi tiga priode, Megawati sendirian menolak nya dengan alasan di UUD’45 jabatan presiden di batasi hanya dua priode.
PDIP di dalam pemerintahan Jokowi – Ma’ruf jadi bumper ketika situasi dalam negeri sulit seperti ketika akan datang nya tim kesebelasan Israel maka PDIP pasang badan menolak nya, Ganjar Gubernur Jateng dan Wayan Koster gubernur Bali secara terbuka tolak tim kesebelasan Israel masuk ke Indonesia sedang partai pemerintah yg lain terkesan diam.
Sistem single majority (mayoritas tunggal) pada pemerintahan Jokowi – Ma’ruf sebabkan kurang nya keseimbangan politik dan berujung lahirnya keputusan-keputusan kontroversial di pemerintahan Jokowi yg berbuntut panjang dan dampak negatif nya terasakan di masa pemerintahan Prabowo sekarang ini.
Akankah tidak terjadinya keseimbangan politik masa pemerintahan Jokowi akan di teruskan di era pemerintahan sekarang, masih menjadi pertanyaan besar. Kita tunggu perjalanan pemerintahan ini hingga 2029 nanti.
*) Penulis adalah Pengurus DPD PDIP Lampung, tinggal di Bandar Lampung.