nataragung.id – JELAJAH NUSANTARA – Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, merupakan contoh desa yang sukses dalam mengelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Dilansir dari Kilas Klaten, Desa ini memiliki 11 unit usaha BUMDes yang beragam, termasuk wisata air, toko desa, pariwisata, rental, kuliner, perikanan dana lain-lain.
Pada tahun 2017, Desa Ponggok mendapatkan penghargaan sebagai Desa terbaik dalam hal pengelolaan BUMDes dari Kementerian Desa PDTT. Penghargaan ini menunjukkan bahwa Desa Ponggok telah berhasil dalam mengelola potensi desa dan meningkatkan perekonomian desa
Kepala Desa Ponggok, Junaedi Mulyono, memainkan peran penting dalam mengembangkan BUMDes di desa ini. Beliau telah berhasil mengembangkan BUMDes yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat desa.
Pendapatan BUMDes Desa Ponggok cukup mengesankan, yaitu sebesar Rp 14,2 miliar per tahun. Namun, pendapatan ini sempat menurun menjadi Rp 5,1 miliar selama pandemi COVID-19.
Junaedi Mulyono, Kepala Desa di Ponggok, Klaten Jawa Tengah berhasil membuat desa yang awalnya terkenal miskin itu menjadi populer, bahkan bisa dibilang salah satu desa terkaya di Indonesia dengan pendapatan desa sebesar Rp3,9 miliar.
“Kami membangun desa dengan BUMDes yang mempunyai 11 unit usaha seperti pariwisata, rental, kuliner, perikanan dan lainnya. Total penghasilan BUMDes ini Rp14,2 miliar,” kata Junaedi.
Penghasilan yang besar dari BUMDes ini dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh Junaedi Mulyono untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Desa Ponggok. Salah satunya dengan membuka Program 1 rumah 1 sarjana. “Mahasiswa yang ada di Ponggok ini mendapatkan beasiswa sebesar Rp 300.000,00 per bulan, langsung ke rekening mahasiswa untuk membantu biaya kuliah,” katanya.
Editor : SyahidanMh