nataragung.id – NATAR – Hari ini Jum’at terakhir di bulan Ramadhan tahun ini. 2 atau 3 hari lagi kita akan memasuki hari raya Iedul Fitri. Ketika kita memasuki bulan suci Ramadhan beberapa pekan yang lalu, ada diantara kita yang riang gembira. Dua bulan sebelumnya selalu dinanti dengan senandung rindu doa, Allahumma bariklana fi rajaba wa sya’bana wa ballighna ramadhana.
Baginya hari-hari ramadhan adalah hari-hari terindah dalam hidupnya.
Hari-hari yang berhiaskan lantunan ayat-ayat Alquran, shalat tarawih, iktikaf, limpahan rahmat dan berkah dan amalan kebaikan lainnya hingga tak terasa tiba-tiba Ramadhan akan segera berakhir dan suasana yang indah itu tinggal kenangan yang diharapkan dapat memacu semangat di bulan-bulan berikutnya.
Namun ada sebagian orang yang bila memasuki bulan Ramadhan merasakan kesedihan. Baginya Ramadhan adalah bulan terberat dalam hidupnya. Terbayang baginya berpuasa di siang harinya. Itu artinya ia akan meninggalkan kebiasaan yang enak selama sebulan. Perut akan terasa lapar, kerongkongan terasa haus dan kebiasaan halal lainnya di bulan selain Ramadhan
Hari-hari ramadhan terasa lama karena selalu menghitung tanggal, sehingga bila Ramadhan akan berakhir terlihat di wajahnya tanda-tanda kegembiraan sebab ia merasa sebentar lagi akan terlepas dari siksaan dan terbebas dari penderitaan.
Betapapun indahnya hari-hari Ramadhan bagi perindunya dan betapapun beratnya hari-hari itu, Ramadhan akan tetap pergi dan berlalu lalu akan datang kembali menemui kita setahun yang akan datang.
Demikianlah tabiat kehidupan, tidak ada yang konstan. Roda zaman terus berputar. Yang di atas akan di bawah dan yang di bawah akan di atas.
Senang susah, bahagia derita, kaya miskin, muda tua, sehat sakit dan hidup mati adalah aksioma yang melekat pada kehidupan yang akan dijalani setiap insan.
Berbahagialah mereka yang ridha terhadap segala takdir Ilahi, sebab keridhaan itu akan menjadikan yang ditetapkan terasa nikmat sekalipun pahit.
Semoga kita dipertemukan kembali dengan Ramadhan di tahun yang akan datang. Aamiin. <=>
*) Penulis adalah Anggota Majelis Syura DDII Propinsi Lampung, tinggal di Pemanggilan, Natar.