nataragung.id, Jakarta — Beredar kabar Presiden Prabowo Subianto telah mengirimkan surat presiden (supres) ke DPR RI terkait pergantian Kapolri yang saat ini dijabat Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Desakan pergantian pucuk pimpinan Polri sebelumnya ramai disuarakan berbagai kalangan, mulai dari pengamat, akademisi, hingga kelompok mahasiswa. Tuntutan itu mencuat pasca-insiden tertabraknya pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, oleh anggota Brimob pada akhir Agustus lalu.
Selain itu, Jenderal Listyo juga dinilai gagal mengendalikan situasi keamanan saat unjuk rasa besar-besaran di Jakarta dan sejumlah daerah pada akhir Agustus hingga awal September yang menewaskan sedikitnya 10 orang.
Informasi yang beredar di kalangan jurnalis menyebutkan, Istana telah menyodorkan dua nama perwira tinggi berpangkat Komisaris Jenderal (Komjen) ke parlemen. Satu di antaranya baru saja mendapatkan kenaikan pangkat bintang tiga.
Hingga kini, pihak DPR RI belum memberikan pernyataan resmi soal supres tersebut. Namun, sejumlah sumber menyebut pengumuman dari Istana kemungkinan akan keluar pada akhir pekan ini atau awal pekan depan.
Komjen Suyudi Masuk Bursa
Kapolri Jenderal Listyo Sigit memimpin upacara kenaikan pangkat perwira tinggi di Mabes Polri, Jumat (12/9/2025). Sebanyak 27 perwira mendapat promosi, termasuk dua jenderal polisi yang naik dari Irjen menjadi Komjen: Kabaharkam Polri Karyoto dan Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto.
Nama terakhir disebut-sebut masuk dalam daftar kandidat kuat pengganti Listyo. Lulusan Akpol 1994 itu dikenal berkarier panjang di bidang reserse dan pernah menjabat Kapolres di sejumlah wilayah strategis.
Suyudi sempat menjadi Kapolres Majalengka, Kapolres Bogor, Kapolres Metro Jakarta Pusat, hingga Wakapolda Metro Jaya. Pada 2023, ia menjabat Kapolda Banten sebelum dipercaya sebagai Kepala BNN.
Wakapolri Dedi Juga Disebut
Selain Suyudi, nama lain yang diprediksi masuk bursa calon Kapolri adalah Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo. Ia baru ditunjuk sebagai Wakapolri melalui Telegram Rahasia Nomor ST/1764/VIII/KEP./2025 pada 5 Agustus 2025, menggantikan Komjen Ahmad Dofiri yang pensiun.
Komjen Dedi adalah lulusan Akabri 1990. Ia pernah menjadi Kapolda Kalimantan Tengah, Kadiv Humas Polri, Asisten SDM Kapolri, hingga akhirnya dipercaya mendampingi Listyo Sigit sebagai Wakapolri.
Tuntutan Reformasi Polri
Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, menilai pergantian Kapolri semestinya dipahami sebagai bagian dari proses reformasi Polri.
“Kalau pembentukan tim reformasi hanya dijadikan alasan untuk mempercepat pergantian Kapolri tanpa menyentuh akar masalah, itu tidak lebih dari angin surga,” kata Bambang kepada nataragung.id, Jumat (12/9/2025).
Menurutnya, tindakan represif aparat saat mengamankan unjuk rasa tidak akan bisa selesai hanya dengan mengganti Kapolri.
“Pergantian Kapolri sepenuhnya hak prerogatif Presiden. Tetapi, bila ingin ada perbaikan menyeluruh, yang dibutuhkan adalah revisi UU Polri serta perubahan struktur dan tata kelola kepolisian,” ujarnya.
Editor : Muhammad Arya