10 Guru Besar Ikut Bertarung Rebut Kursi Dewan Pendidikan Lampung

0

nataragung.id – Bandar Lampung – Sebanyak 10 guru besar ikut bersaing bersama 101 peserta lainnya untuk memperebutkan kursi Dewan Pendidikan Provinsi Lampung masa bhakti 2025-2030. Mereka merupakan bagian dari 111 calon yang telah dinyatakan lolos seleksi administrasi.

Para profesor tersebut adalah: Admi Syarif, Subandi, Herpratiwi, Imam Syafe’I, Syarifuddin Dahlan, Andi Thahir, Syafriman, Risma Margaretha Sinaga dan Safari Daud.
Selain itu, terdapat pula Muhammad Said Hasibuan yang berstatus associate profesor atau lector kepala.

Yang menarik, sebagian dari para guru besar ini masih memegang jabatan strategis di kampus, termasuk sebagai pembantu rektor di perguruan tinggi ternama. Hal ini menimbulkan pertanyaan terkait kesanggupan mereka membagi waktu jika terpilih menjadi anggota Dewan Pendidikan Lampung, mengingat tugas pokok dan fungsinya yang cukup berat.

Baca Juga :  Pj. Gubernur Lampung Minta Pengecer Segera Jual Kembali LPG 3 Kg

Komposisi peserta seleksi sendiri cukup beragam. Tercatat 65 orang bergelar magister (S-2) dari unsur masyarakat, 36 doktor (S-3) dan 10 profesor dari unsur akademisi yang akan menjalani tahapan wawancara pada 29 dan 30 September 2025 mendatang.

Ketua Komunitas Minat Baca Indonesia (KMBI) Provinsi Lampung, Gunawan Handoko menilai keterlibatan para profesor ini merupakan fenomena baru dalam proses perekrutan Dewan Pendidikan.

Ia mengapresiasi keikutsertaan mereka, namun tetap mempertanyakan motif dibaliknya. “Para guru besar itu sudah pasti sangat sibuk dengan kegiatan akademik, menulis jurnal internasional, hingga menyusun buku ilmiah. Pertanyaannya, apakah mereka masih punya waktu berbagi di Dewan Pendidikan?,” ujar Gunawan, Jumat (26/9/2025).

Belum lagi kegiatan rutin mengajar di pascasarjana – program magister dan doctoral serta menjadi penguji tesis dan disertasi mahasiswa, guna mencetak akademisi yang berkualitas. “Jangan sampai lembaga Dewan Pendidikan hanya menjadi dinas kedua,” ujarnya.

Baca Juga :  Pj. Gubernur Lampung Ajak Optimalisasi Pengadaan Barang/Jasa dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik

Gunawan Handoko juga mengingatkan agar keterlibatan para profesor tidak hanya sekedar untuk menambah portofolio atau curriculum vitae belaka. “Kalau cuma untuk gengsi, Dewan Pendidikan bisa jadi korban, dan cita-cita Gubernur Mirza untuk membangun pendidikan dan literasi di Lampung bisa terhambat,” tegasnya.

Apalagi dalam situasi yang serba oportunis seperti sekarang ini, dimana peluang apa pun dianggap sesuatu yang menguntungkan secara materiil, sehingga keikutsertaan para guru besar ini dikhawatirkan justru akan mendegradasi gelar akademik yang melekat pada dirinya. Gunawan bahkan menyinggung, kemungkinan sebagian guru besar merasa jabatan struktural di kampus kurang menantang, sehingga mencari peran tambahan di Dewan Pendidikan. “Memangnya jadi guru besar itu belum cukup, sampai-sampai harus ikut berebut kursi di Dewan Pendidikan,” ucapnya blak-blakan.

Baca Juga :  Pemerintah Kota Bandar Lampung Gerak Cepat Perbaiki Talud Jebol di Campang Jaya

Sementara itu Ketua Panitia seleksi, Dr. Budiyono, S.H.,M.H. dalam pengumumannya menyebutkan bahwa setiap calon anggota yang lolos seleksi administrasi masih diwajibkan menyusun karya tulis berisi gagasan peningkatan mutu pendidikan. Kegiatan wawancara visi dan misi dihadapan tim panelis dilaksanakan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung. Dari wawancara visi dan misi ini akan menentukan siapa saja yang layak duduk sebagai anggota Dewan Pendidikan Lampung periode lima tahun ke depan (SMh)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini