ALLAH BERGEMBIRA

0

Oleh : Ustadz H. Komiruddin Imron, Lc.

Mimbar Jumat – Suatu ketika seorang lelaki separuh baya baru saja pulang dari perjalanan jauh. Ketika tiba di kampung halamannya dia temukan rumah mewahnya sudah rata dengan tanah, hangus dilalap si jago merah. Yang tersisa hanya reruntuhan puing-puing hitam dan kepulan asap dari api yang belum padam.

Dia berdiri lesu sambil memandang anak istrinya dengan penuh kesedihan. Usaha puluhan tahun yang ia jalani habis dalam sekejab.
Prabotan mewah, surat-surat berharga seperti ijazah, sertifikat tanah dan uang ratusan juta semuanya hangus terbakar, tiada yang tersisah.

Kemaren ia orang terkaya di desa itu, hari ini status itu tertanggalkan. Ia hampir saja tidak kuat menghadapi kenyataan ini.
Langit mendung. Rintik hujan mulai membasahi tubuhnya.

Baca Juga :  MIMBAR JUMAT - Sudut Pandang dan Masalah. Oleh : Ustadz H. Komiruddin Imron - MAJALAH NATAR AGUNG.

Tiba-tiba ia mendengar suara gelegar petir memenuhi angkasa. Saat itu ia terkejut dan terbangun dari tidurnya.
Hari masih gelap. Ia coba keluar kamar dan menyalakan lampu ruangan tengah. Ia tatap seluruh sudut ruangan. Ia pun tersenyum legah.

Kebahagian tak terkirakan meluap memenuhi relung jiwanya sambil memuji Allah. Ternyata ini hanya mimpi. Rumah mewah dan seluruh isinya masih utuh.

Ini sekedar ilustrasi betapa senangnya seseorang ketika melihat barang berharga yang ia miliki ternyata utuh setelah ia mengira hilang dan tak ada harapan lagi akan kembali, walau kejadian itu hanya di dalam mimpi. Bayangkan jika itu terjadi dalam alam nyata…

Saya ingin mengatakan bahwa bahwa Allah sangat senang dengan taubat seorang hamba melebihi senangnya seseorang yang kehilangan barang berharga lalu ia temukan setelah bersusah payah dan putus asa dalam mencarinya.

Baca Juga :  MIMBAR JUM'AT : Masuk ke Neraka Itu Mahal dan Susah. Oleh : Ustadz H. Komiruddin Lc

Dalam riwayat Muslim disebutkan, “Sesungguhnya Allah sangat gembira dengan taubat hamba-Nya ketika ia bertaubat pada-Nya melebihi kegembiraan seseorang di antara kalian yang berada di atas kendaraannya dan berada di suatu tanah yang luas (padang pasir), kemudian hewan yang ditungganginya lari meninggalkannya. Padahal di hewan tunggangannya itu ada perbekalan makan dan minumnya. Sehingga ia pun menjadi putus asa. Kemudian ia mendatangi sebuah pohon dan tidur berbaring di bawah naungannya dalam keadaan hati yang telah berputus asa. Tiba-tiba ketika ia dalam keadaan seperti itu, kendaraannya tampak berdiri di sisinya, lalu ia mengambil ikatnya. Karena sangat gembiranya, maka ia berkata, ‘Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah Rabb-Mu.’ Ia telah salah mengucapkan karena sangat gembiranya.” (HR. Muslim no. 2747).
Tak ada yang lepas dari kesalahan.

Baca Juga :  MIMBAR JUMAT - Ramadhan Telah Berlalu. Oleh : Ustadz H. Komiruddin Imron, Lc *)

Bahkan kesalahan itu sendiri adalah ciri khas manusia. Tapi begitulah Allah maha Pengampun memberikan banyak jalan untuk kembali dan membuka pintu taubat dengan senang walau kesalahan terus berulang.

Masih ada kesempatan untuk bertaubat selama nafas belum di tenggorokan dan selama matahari pagi belum terbit dari ufuk barat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini