Oleh : Hifni (Warga Way Huwi, Jati Agung)
nataragung.id, ARTIKEL – Mari kita bicara soal pasar desa. Pasar adalah jantung ekonomi masyarakat, tempat dimana perputaran uang dan transaksi berlangsung setiap hari. Di Desa Jati Mulyo, ada sebuah pasar yang mengalami perubahan besar dalam 10 tahun terakhir. Pasar yang dulu hanya sebuah pasar kecil yang buka tiga kali seminggu, kini berkembang pesat menjadi pasar sentral yang hampir buka 24 jam sehari.
Tentu, perkembangan seperti ini adalah kabar baik bagi sebagian orang. Ekonomi desa bergerak lebih cepat, lapangan pekerjaan bertambah, dan masyarakat lokal mendapatkan tempat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tapi, di balik semua itu, ada sisi lain yang mungkin luput dari perhatian—dampak negatif yang timbul dari perkembangan pasar ini.
Pertama, soal tata kelola dan tata ruang. Seiring dengan tumbuhnya pasar, area sekitar juga menjadi semrawut. Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan sepertinya kurang memberikan perhatian pada pengaturan ini. Akibatnya, timbul kemacetan yang parah, terutama karena pasar ini berada di jalan lintas yang menghubungkan Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Tengah, dan Kota Metro. Jalan yang tadinya lancar kini sering dipenuhi kendaraan yang terjebak macet.
Seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya pernah berkata, “Kemacetan ini bikin kita terlambat sampai tujuan, dan yang lebih parah, sering kali menyebabkan kecelakaan lalu lintas.” Pernyataan ini cukup untuk menggambarkan betapa seriusnya masalah yang dihadapi masyarakat.
Dengan jumlah penduduk yang terus bertambah di Lampung, terutama di Kabupaten Lampung Selatan, pemerintah perlu cepat tanggap. Mereka harus segera mencari solusi yang konkret. Tidak bisa lagi menunda atau membiarkan masalah ini berlarut-larut. Kemacetan, tata kelola pasar, dan keselamatan publik adalah hal-hal yang harus segera ditangani.
Kini, bola ada di tangan pemerintah. Masyarakat berharap ada tindakan nyata yang bisa diambil untuk mengatasi masalah ini, agar pertumbuhan ekonomi yang pesat tetap membawa manfaat tanpa merugikan banyak pihak.