nataragung.id, Bandar Lampung — Sebagai mana yang terpampang pada Agenda Harian Gubernur Lampung Pukul 16.30 WIB Selasa (22/10/2024) sore nanti, seluruh Pj Bupati dan Pj Walikota se-Lampung akan berkumpul di Mahan Agung, rumah dinas Gubernur Lampung, di Jln Dr. Susilo, Bandar Lampung.
Berkumpulnya para penjabat kepala daerah itu bukan untuk kongkow-kongkow. Namun mengikuti rapat pimpinan (rapim) yang dipandu langsung oleh Pj Gubernur, Samsudin.
Pada acara sore nanti, Pj Gubernur Samsudin akan didampingi beberapa pejabat penting Pemprov Lampung, diantaranya Kepala Bappeda, Elvira Ummihani, Kepala Dinas Kominfotiksan, Achmad Syaifullah, dan Kepala Biro Pemerintahan & Otda, Binarti Bintang.
Apa saja yang akan dibahas dalam rapat pimpinan antara Pj Gubernur dengan seluruh Pj Bupati dan Pj Walikota se-Lampung sore nanti? Menurut sebuah sumber di Pemprov Lampung, Selasa (22/10/2024) pagi, banyak hal yang akan menjadi topik pembicaraan.
Mulai dari evaluasi pelaksanaan APBD pada masing-masing kabupaten dan kota, indeks perkembangan harga bahan pokok, persiapan pelaksanaan pilkada serentak, hingga netralitas ASN yang belakangan menjadi perhatian serius berbagai kalangan.
Sebagaimana diketahui, beberapa waktu lalu Pj Gubernur, Samsudin, menegur tiga pemerintah kabupaten yang daerahnya mengalami kenaikan indeks perkembangan harga (IPH) tinggi pada pekan pertama Oktober 2024.
Tiga pemkab yang kena tegur Pj Gubernur gara-gara IPH tinggi itu adalah Pringsewu, Tulang Bawang Barat (Tubaba), dan Way Kanan. Dengan lantang, Samsudin meminta ketiga pemkab tersebut lebih aktif lagi dalam memantau komoditas dengan andil terbesar dalam kenaikan IPH tersebut.
Komoditas penyumbang andil terbesar di 10 wilayah indeks perkembangan harga tertinggi ini adalah daging, daging ayam ras, dan bawang merah.
“Saya minta kepada pemerintah kabupaten yang memiliki indeks perkembangan harga tinggi bisa lebih proaktif mengawasi komoditas tersebut,” ujar Samsudin dalam high level meeting tim pengendalian inflasi daerah Provinsi Lampung, Kamis (10/10/2024) pekan kemarin.
Dikatakan, pemkab dengan kenaikan indeks perkembangan harga tinggi, juga harus membuat langkah konkrit dalam upaya pengendalian inflasi daerah berbasis pemantauan langsung di lapangan, serta harus memperhatikan hasil indeks perkembangan harga setiap pekan.
Kabupaten dan kota di Provinsi Lampung yang mengalami kenaikan indeks perkembangan harga pada pekan pertama Oktober di Pulau Sumatera adalah Kabupaten Pringsewu pada urutan pertama. Dimana kenaikan IPH Pringsewu sebesar 1,75 persen, dengan komoditi penyumbang andil terbesar adalah daging sapi sebesar 1,04 persen, daging ayam ras 0,44 persen, dan cabai rawit 0,24 persen.
Sementara Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) ada di urutan ketiga dengan kenaikan indeks perkembangan harga 1,18 persen. Komoditi andil terbesar adalah daging sapi sebesar 0,88 persen, daging ayam ras 0,33 persen, dan minyak goreng 0,24 persen.
Kemudian Kabupaten Way Kanan dengan perubahan indeks perkembangan harga 1,13 persen, dan komoditas yang memberikan andil terbesar adalah beras sebesar 1,46 persen, bawang merah 0,37 persen, serta jeruk 0,12 persen.
Editor : Muhammad Arya