nataragung.id, Bandar Lampung — puluhan petani singkong melakukan aksi damai di perusahaan PT. Bumi Waras (BW) Tiyuh (Desa) Penumangan, Kecamatan Tulangbawang Tengah (TBT), Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) Lampung.
Aksi damai itu, meminta perusahaan agar menaikan kembali harga belinya singkong, yang mana harga beli singkong makin hari makin menurun.
Selain itu, puluhan masyarakat juga menuntut supaya turunkan potongan kadar Air (%) Singkong, Perbaiki Timbangan dan Pasang Kembali Timbangan Digital.
Dengan kondisi rendahnya harga beli singkong oleh perusahaan, membuat para masyarakat petani singkong menjerit. Sebab, hasil penjualan tidak sebanding dengan biaya tanam, pemupukan hingga biaya panen.
Kondisi ini membuat Anggota DPRD Provinsi Lampung, Wahrul Fauzi Silalahi meminta agar pemerintah harus respon cepat dan segera bertindak atas kondisi petani singkong di provinsi lampung.
“Para petani singkong kita harus mendapatkan perhatian atas anjloknya komoditas singkong,” Kata wahrul Selasa, (10/12)
Wahrul menegaskan, Pemerintah Provinsi lampung harus mengendalikan harga singkong untuk kesejahteraan para petani.
“Pj Gubernur dan Dinas terkait harus intervensi atas harga komoditas singkong yang anjlok belakangan ini. Pj. Gubernur harus panggil pihak-pihak terkait,” tegasnya.
Anggota DPRD dari Fraksi Gerindra ini juga mengatakan bahwa harga singkong saat ini Rp1.000 per kg, membuat para petani singkong jauh dari kesejahteraan.
“Dengan harga yang sudah pecah dari 1000 Kg, para petani tidak bisa untung bahkan cenderung merugi karena tidak bisa menutup biaya produksi,” Kata wahrul.
Terakhir, Wahrul berharap kondisi petani singkong khususnya yang ada di provinsi lampung mendapatkan perhatian dan menjadi atensi khusus bagi semua pihak.
“Semoga harga komoditas singkong dilampung khususnya lekas membaik”, tutupnya.
Editor : Nova Indriani