Kononnya, Hasto mau sebar puluhan video beserta bukti para pejabat yang korup atau melanggar hukum.
Monggo. Silahkan. Welcome. Kalau perlu sampai ratusan hingga ribuan. Viralkan.
.
Atau sohibnya Koni yang ada di Russia. Bongkar saja dan sebarkan. Viralkan.
Para digital creator siap menyebarkan video itu karena ini namanya panen cuan. Duit besar dari para pemain Liga Nasional.
Kita sebagai rakyat jelantah kelas rengginang dalam kaleng Khong Guan sangat menantikan peristiwa itu. Yang sama levelnya dengan aksi unjuk rasa yang akhirnya membuat MK memberi pintu bagi PDIP menuai kemenangan di Pilkada.
Baik langkah Hasto dan Koni penting untuk membuka semua kotak Pandora selama ini disimpan untuk mengunci lawan dalam pertarungan perebutan kekuasaan yang licik, busuk dan jahat.
Jikapun bongkar peti busuk oleh Hasto atau Koni berakibat gonjang ganjing besar dan menggoyang pemerintahan bahkan sampai tumbang, kitapun rela asal muncul era baru yang lebih keras dalam menghadapi korupsi yang sekarang makin jahat saja.
Rakyat di pinggir arena ingin lihat gebrakan Hasto, PDI P dan Koni. Termasuk juga KPK yang segera menahan Hasto. Kita tunggu Megawati gedor pintu lembaga rasuah yang lemah itu kemudian menyeret Hasto keluar menghirup udara segar.
Kita paham langkah Hasto dan PDIP adalah jalan terbaik bagi mereka yang sekarang sebelah kaki dan tangan politiknya ditebas habis oleh kekuatan -yang katanya- dikendalikan Jokowi.
Strategi mereka agaknya mengambil falsafah Jawa yakni mati siji, mati kabeh. Mati satu, mati semua.
So kita tunggu aksi mereka. Jangan sampai cuma sekedar omon-omon gertak sambel.
Yang menyebabkan rakyat jelantah bisa mengumpat :
Nyatane bukan mati siji mati kabeh
Tapi
Asyu kabeh.. ***
Penulis adalah Penggiat Medsos