nataragung.id, Nasional – Musyawarah Nasional (Munas) Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (PERPADI) 2025 yang diselenggarakan di Diamond Convention Hall, Solo, Jawa Tengah dihadiri para peserta pengurus Perpadi dari berbagai daerah diselengarakan selama dua hari (14-15/1/2025).
Acara dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Menko Zulkifli Hasan, Pada kesempatan itu Zulhas menyampaikan dalam pidatonya yakni pemerintah tidak akan melakukan impor berbagai komoditas pangan, baik beras, jagung kedelai dan gula. Namun semua pihak harus bekerjasama dalam mewujudkan swasembada pangan salah satunya Perpadi (Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia).
“Dipastikan tidak impor beras, kedelai jagung dan gula. Maka harus kerjasama untuk menyediakan pangan, kalau tidak bisa menyediakan pangan bagaimana tidak impor,” kata Zulhas saat memberikan sambutan Rabu (15/1/2025).
Ada beberapa program yang akan dilaksanakan pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan. Tahun ini pemerintah akan fokus menyelesaikan pembangunan irigasi, kemudian yang rusak juga diperbaiki.
“Tahun ini selesaikan irigasi, yang jelek diperbaiki. Kita perbaiki pupuk. Kadang-kadang pupuk sampai ketika udah mau panen. Tahun lalu 7 juta ton pupuk, tahun ini disediakan 9,55 juta ton,” jelasnya.
Bahkan pemerintah telah memangkas aturan-aturan tentang distribusi pupuk. Kini tanggung jawab pupuk hanya di Kementerian Pertanian, yang didistribusikan Pupuk Indonesia kepada petani.
Lalu penyuluh (pertanian) yang tak kalah penting juga akan ditambah. Penyuluh akan jadi pegawai Pusat dan jumlahnya dari 37 ribu orang akan ditambah minimal tiap desa satu.
“Tahun kemarin produksi gabah 52 juta ton lebih, maka tahun ini kita targetkan 64 juta ton gabah. Kita tingkatkan,” ujarnya
Menurut Zulhas pemerintahan yang saat ini tahu betul tentang keluh kesah petani. Presiden Prabowo mendukung betul Indonesia swasembada pangan 2027.
“Lihat sekarang, Presiden tahu sama petani. Petani kita sekarang malah jadi buruh tani. Presiden mendukung betul swasembada pangan, maka jangan disia-siakan. Kuncinya kerjasama Bulog, Perpadi, Kementan, DPR, Pemda saling mendukung, 2027 kita swasembada pangan,” ujarnya.
Kepada Tim nataragung.id Puji Sartono, S.Kep., SH. (Puji) Selaku Bendahara Umum DPD PERPADI Lampung yang turut hadir dalam acara tersebut mengatakan, Peradi Lampung berharap agar lampung mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah agar Lampung yang terkenal dengan lumbung padi dapat meningkatkan jumlah produksi padi.
“Semoga saja apa yang dicanangkan pemerintah seperti apa yang disampaikan Pak Zulhas, seperti membenahi irigasi atau membuat irigasi baru dan ketersediaan pupuk segera terwujud, khususnya dilampung”. Pungkasnya.
Selain itu, kata Puji yang juga Ketua TPPD DOB Bandar Negara menekankan pentingnya kebijakan pemerintah yang mendukung swasembada pangan berkelanjutan. Menurutnya, hilirisasi dan pembiayaan murah sangat penting untuk memastikan keberlanjutan sektor ini.
“Sesuai paparan Ketum, Petani, pabrik, dan pasar harus berada dalam satu rangkaian yang tak terpisahkan. Harga gabah Rp. 6.500 ini sebenarnya untuk kesejahteraan petani, dan kami mendukung sepanjang ada pembelian yang jelas oleh Bulog, Untuk memastikan keberlanjutan sektor penggilingan padi sekaligus mendukung target kemandirian pangan nasional,” tegas Puji.
Editor : Nova Indriani