Keberanian Umar di Alam Kubur

0

nataragung.id, ARTIKEL – Pada saat Sayyidina Umar bin Khattab RA wafat, umat Islam berkumpul dengan penuh duka untuk mengantarkan jenazahnya menuju liang kubur. Di tengah kerumunan yang mulai beranjak pergi, ada satu sosok yang tak bergerak—Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA. Di tengah kesunyian itu, ia memutuskan untuk tetap berada di makam, penuh rasa ingin tahu terhadap apa yang akan terjadi setelah kepergian sahabatnya yang mulia. Ia pun bertahan, memasang telinga dan memusatkan perhatian pada percakapan yang akan terjalin di alam kubur.

Ini adalah suatu kejadian yang menakjubkan, sebagaimana tercatat dalam karya Syekh M Nawawi Banten dalam Syarah Nuruz Zhalam ala Aqidatil Awam:

وَرُوِيَ أَنَّ سَبَبَ رَفْقِهِمَا بِالْمُؤْمِنِ لَمَّا مَاتَ سَيِّدُنَا عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ وَدُفِنَ وَانصَرَفَ الْجَمَاعَةُ فَبَقِيَ سَيِّدُنَا عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهِ وَجْهَهُ وَرَضِيَ عَنْهُ يَتَرَقَّبُ فِي الْقَبْرِ لِيَسْمَعَ كَلَامَ سَيِّدِنَا عُمَرَ مَعَ هَذَيْنِ الْمَلَكَيْنِ

Artinya: “Diriwayatkan bahwa kelembutan malaikat Munkar dan Nakir terhadap orang beriman bermula ketika Sayyidina Umar bin Khattab wafat, dimakamkan, dan ketika umat yang mengantarkan jenazahnya meninggalkan makam, Sayyidina Ali RA memilih bertahan untuk menyaksikan percakapan antara Sayyidina Umar RA dan dua malaikat kubur.”

Baca Juga :  Ribuan Suku Bangsa Yang Ada di Indonesia

Malam itu, di dalam kesunyian kubur, terdengarlah suara yang sangat menakutkan—dua malaikat yang dikenal dengan nama Munkar dan Nakir mendekat. Sayyidina Umar RA, dengan sikap teguh namun penuh rasa takut, mengungkapkan kekhawatirannya atas penampilan kedua malaikat yang begitu mengerikan.

“Wahai dua malaikat kubur,” katanya, suaranya bergetar, “aku memperingatkan kalian, aku berwasiat kepada kalian agar tidak mendekati orang beriman dengan penampilan yang menyeramkan ini. Lihatlah aku, meskipun aku adalah sahabat Rasulullah SAW, aku terkejut dan takut saat melihat kalian. Bagaimana dengan orang-orang lain yang kurang kuat dalam iman mereka? Bukankah ini terlalu menakutkan?”

Malaikat Munkar dan Nakir, yang dikenal dengan ketegasan mereka, mendengarkan dengan hormat dan berkata, “Kami mendengar dan patuh, wahai sahabat Rasulullah SAW. Kami akan mengurangi ketakutan ini demi menjaga amanah kami.”

Mendengar percakapan ini, Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA yang menyaksikan dari kejauhan terpesona. Beliau segera menyampaikan pujian kepada sahabatnya yang mulia, Umar bin Khattab RA, yang bahkan setelah wafatnya masih memberikan manfaat bagi umat Islam.

Baca Juga :  Senjata Alam Penakluk Penyakit itu Bernama "CABE JAWA" - MAJALAH NATAR AGUNG

فَقَالَ سَيِّدُنَا عَلِيٌّ رَضِيَ اللَّهِ عَنْهُ وَاللَّهِ مَا يَزَالُ عُمَرُ يَنْفَعُ النَّاسَ فِي حَيَاتِهِ وَمَمَاتِهِ

Artinya: “Sayyidina Ali RA berkata, ‘Demi Allah, Sahabat Umar bermanfaat untuk manusia semasa hidup dan setelah wafatnya.'”

Sayyidina Umar bin Khattab RA, dengan segala ketegasan dan kebijaksanaan yang dimilikinya, dikenal sebagai sosok yang selalu menjadi pelindung bagi umat Islam. Bahkan Rasulullah SAW pernah bersabda tentang keberanian dan ketegasan beliau:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا لَقِيَكَ الشَّيْطَانُ قَطُّ سَالِكًا فَجًّا إِلَّا سَلَكَ فَجًّا غَيْرَ فَجِّكَ

Artinya: “Rasulullah SAW bersabda, ‘Demi Allah, tiada satu setan yang menjumpaimu di salah satu jalan, melainkan ia akan mencari jalan lain yang tidak kamu lewati.'”

Umar bin Khattab RA bukan hanya dikenal karena ketegasan dan keberaniannya, namun juga karena kebijaksanaan yang melimpah, yang kadang kala bahkan melampaui pemikiran manusia biasa. Beliau adalah sahabat yang dikaruniai kemampuan untuk menerima ilham dari Allah, sebagaimana dicatat dalam hadits berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ كَانَ قَبْلَكُمْ فِي بَنِي إِسْرَائِيلَ مُحَدَّثُونَ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَكُونُوا أَنْبِيَاءَ فَإِنْ يَكُنْ فِي أُمَّتِي أَحَدٌ فَعُمَرُ

Baca Juga :  Catatan Lepas Gunawan Handoko, (Pensiunan PNS) : Proposal Lebaran

Artinya: “Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Pada umat sebelum kalian, terdapat sekelompok orang yang mendapat ilham, namun mereka bukan nabi. Jika ada di umatku, maka orang itu adalah Umar.'”

Kepemimpinan Sayyidina Umar RA sebagai khalifah penuh dengan rasa tanggung jawab. Ia sangat khawatir jika kebijakan yang diambilnya berdampak buruk bagi umat, sebagaimana yang ia ungkapkan dalam sebuah pernyataan yang terkenal:

لَوْ مَاتَ جَمَلٌ فِي عَمَلِي ضَيَاعًا خَشِيتُ أَنْ يَسْأَلَنِيَ اللَّهُ عَنْهُ

Artinya: “Seandainya seekor unta mati sia-sia akibat kebijakanku, saya takut Allah akan menanyai saya tentang kematiannya kelak.”

Betapa besar pengaruh dan kasih sayang yang dimiliki Sayyidina Umar bin Khattab RA, bahkan hingga setelah wafatnya. Semoga kita semua dapat mengambil teladan dari kehidupan beliau yang penuh keberkahan. Semoga Allah meridhai para sahabat Rasulullah SAW dan mengumpulkan kita bersama mereka di surga-Nya. Amin. Wallahu a‘lam.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini