Gerakan Boikot Tidak Hadiri Pelepasan Nanang Ermanto Menggema

0

nataragung.id – LAMPUNG SELATAN – Undangan acara pelepasan Bupati – Wakil Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto dan Pandu Kusuma Dewangsa yang dikirim oleh Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Selatan, hingga Kamis pagi (13/2/2025) terus mendapat sorotan publik. Bahkan meski sudah ada pengurangan jumlah undangan yang awalnya berjumlah 9.696 kemudian dikurangi sekitar 5.000 orang tidak serta merta menghentikan perdebatan tersebut di group WA (WAG). Bahkan kini muncul seruan boikot acara pelepasan Nanang Ermanto menggema dari orang yang selama ini inten’s mengikuti perjalanan karier Nanang Ermanto.

Menurut Suryanto seorang aktifis kegiatan sosial kemasyarakatan di Lampung Selatan khususnya di Kecamatan Tanjung Bintang, pengurangan jumlah yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan hampir 5.000 orang diyakininya, untuk dialihkan ke jatah yang lain, misalnya untuk pasukan Srikandi dan KJS, yang selama ini ada dalam lingkaran mereka. “Cek aja di lokasi, pasti pasukan Srikandi se Lamsel datang,” ucap Suryanto yang mengaku selama ini sangat dekat dengan Nanang Ermanto.

Baca Juga :  Wujud Kepedulian Bupati Lampung Selatan, Agus Sartono Serahkan Bantuan Kursi Roda kepada Warga Desa Suak

Bahkan Ia mengajak mereka yang telah di undang untuk memboikot dan tidak hadir dalam acara pelepasan itu. “Mereka yang di undang gak usah datang, kalau datang berarti salah satu pengguna pemborosan anggaran,” Kata Suryanto dengan serius.

Dirinya memprediksi mereka yang hadir dalam acara pelepasan bisa saja dibawah 2.000 orang, meski sudah dikurangi. Menurutnya memobilisasi warga di ujung kepemimpinan Nanang bukan hal yang mudah. “Saya hapal lah dengan karakter Nanang,” tandas Suryanto.

Baca Juga :  Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama Cek Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Jatimulyo Kecamatan Jati Agung

Dirinya membeberkan alasan mengapa ajakan agar warga atau undangan tidak perlu hadir. Disebutkan Suryanto sedikitnya ada 4 hal yang mendasarinya.

Pertama Nanang Ermanto bukan teladan yang baik, karena hampir 2,5 bulan, tepatnya sejak awal Desember 2024 sampai hari ini Nanang sudah jarang masuk kantor setelah kalah pilkada 27 November 2024, padahal segala fasilitas negara, gaji, tunjangan, protokol, uang makan rumah tangga masih diterima secara utuh

Kedua tidak memiliki rasa simpati terhadap korban-korban banjir di Palas, Sragi, Ketapang, Tanjung bintang, Merbau Mataram, dan kecamatan lainnya, dengan tidak memberikan bantuan dan kunjungan untuk melihat korban banjir.

Baca Juga :  Cuti Bersama, Layanan Adminduk Disdikcapil Lamsel Buka Hingga H-1 Lebaran.

Ketiga disaat ada efisiensi, malah melakukan perpisahan/ pelepasan dengan anggaran sampai Rp 500 juta, padahal masyarakat korban banjir masih sangat membutuhkan pertolongan atau bantuan seperti sembako, bibit dan lain-lain. “Yang ke-empat sebelum Pilkada Nanang selalu berjanji untuk melayani masyarakat 24 jam, bahkan meminta mundur ASN yang ada jabatan kalau tidak setuju dengan cara kerja Nanang Ermanto, informasi ini saya dapatkan dari para pejabat di Lamsel sendiri,” pungkas Suryanto mengakhiri penjelasannya. (SMh)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini