nataragung.id – KALIANDA – Seruan boikot untuk tidak menghadiri undangan pelepasan Bupati – Wakil Bupati Lampung Selatan, Nanang Ermanto dan Pandu Kusuma Dewangsa yang di lontarkan oleh Suryanto, penggiat sosial kemasyarakatan di Lampung Selatan, rupanya cukup ampuh, mujarab dan berhasil.
Keberhasilan tersebut terlihat dari tamu undangan yang menghadiri acara pelepasan itu tidak lebih dari 500 orang. Terlihat Kursi-kursi di tribun GOR Way Handak, Kabupaten Lampung Selatan kosong melompong.
Awalnya Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Lampung Selatan Intji Indriati telah mengundang sedikitnya 9.969 orang, namun banyaknya undangan tersebut mendapat kritik dari berbagai pihak.
Karena tak tahan dengan kritikan berbagai pihak akhirnya Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan mengurangi undangan sekitar 5.000 orang yang terdiri dari 3.000 orang ASN dan 2.000 THLS di Lampung Selatan, sehingga yang wajib hadir sekitar 4.969 orang saja.
Meskipun sudah dikurangi sebanyak 5.000 orang, namun tidak serta merta mendapat dukungan dari masyarakat, justru muncul ajakan boikot yang di inisiasi oleh Suryanto yang mengaku pernah menjadi orang dekat Bupati Nanang Ermanto.
Menurut Suryanto seorang aktifis kegiatan sosial kemasyarakatan di Lampung Selatan, pengurangan jumlah yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan hampir 5.000 orang diyakininya, untuk dialihkan ke jatah yang lain, misalnya untuk pasukan Srikandi dan KJS, yang selama ini ada dalam lingkaran mereka. “Cek aja di lokasi, pasti pasukan Srikandi se Lamsel datang,” ucap Suryanto yang mengaku selama ini sangat dekat dengan Nanang Ermanto.
Bahkan Ia mengajak mereka yang telah di undang untuk memboikot dan tidak hadir dalam acara pelepasan itu. “Mereka yang di undang gak usah datang, kalau datang berarti salah satu pengguna pemborosan anggaran,” Kata Suryanto dengan serius.
Dirinya memprediksi mereka yang hadir dalam acara pelepasan bisa saja dibawah 2.000 orang. Menurutnya memobilisasi warga di ujung kepemimpinan Nanang bukan hal yang mudah. “Saya hapal lah dengan karakter Nanang,” tandas Suryanto.
Upaya Suryanto untuk menyerukan boikot ternyata membuahkan hasil. Hal itu terlihat dari undangan yang hadir tidak sampai 500 orang. “Coba Nanang atau Pemkab Lampung Selatan mau mendengar kritikan berbagai pihak, perpisahan dilaksanakan secara sederhana saja usai apel mingguan setiap Hari Senin, pasti pesertanya lebih dari 5.000 orang,” pungkas nya sambil tersenyum tipis.
Sementara itu salah seorang ASN yang hadir dalam kegiatan pelepasan Bupati Nanang Ermanto, ketika ditanya nataragung.id mengatakan bahwa dirinya sengaja hadir sekedar untuk melihat-lihat saja.
Menurut ASN yang cukup berpengaruh di-lingkungan Pemda Lampung Selatan ini berdasarkan hitungannya dari hampir 10 undangan yang diharapkan hadir ternyata fakta dilapangan yang hadir kurang dari 500 orang.
Masih menurut ASN yang enggan disebutkan namanya, ada 27 orang pejabat eselon 2 (Kepala OPD) yang hadir, sedangkan ada 11 pejabat eselon 2 yang tidak hadir yaitu : Aryantoni, Martoni Sani, Rio Gismara, Rini Ariasih, Bibit, Yani Munawarti, Ahmad Heri, Anton Carmana, Anasrullah, Hasby Azka dan Badruzzaman. “Ke-11 orang pejabat eselon 2 tidak hadir karena ada beberapa orang yang Dinas Luar (DL) ke Bandar Lampung atau ada alasan lain,” ujarnya.
Masih menurutnya, undangan lainnya yang tampak hadir adalah para pejabat eselon 3 dan 4, selebihnya adalah tamu undangan yang memang telah di undang. “Cukup prihatinlah dengan kejadian ini, seorang yang telah memimpin Lampung Selatan hampir 9 tahun mulai dari Wakil Bupati, PLH, Pj dan Bupati, tapi di ujung jabatan seperti ini, yang di undang hampir 10 ribu tapi yang hadir tidak sampai 500 orang, mungkin ini sesuai amal perbuatannya,” ucapnya sambil tertawa lebar. (SMh)