Pada masa awal Islam, Rasulullah SAW pernah melarang umatnya untuk berziarah kubur. Namun, seiring berjalannya waktu dan peningkatan pemahaman umat, beliau kemudian menganjurkannya.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda: “Dahulu aku melarang kalian berziarah kubur, maka sekarang berziarahlah, karena itu dapat mengingatkan kalian pada akhirat.”
Ziarah kubur memiliki beberapa tujuan utama. Pertama, sebagai pengingat akan kematian dan kehidupan setelahnya. Dengan mengunjungi makam, kita diingatkan bahwa hidup ini sementara dan kita akan kembali kepada Sang Pencipta. Kedua, sebagai bentuk penghormatan dan bakti kepada mereka yang telah mendahului kita. Mendoakan mereka adalah wujud kasih sayang dan kepedulian kita. Ketiga, ziarah kubur juga menjadi momen introspeksi diri, mengingatkan kita untuk selalu berbuat baik dan mempersiapkan bekal untuk akhirat.
Selain itu, tradisi ziarah kubur menjelang Ramadan juga mempererat tali silaturahmi antar keluarga. Berkumpul bersama di makam keluarga menjadi momen untuk saling menguatkan dan mengingatkan akan pentingnya menjaga hubungan baik antar sesama.
Namun, penting untuk diingat bahwa dalam melaksanakan ziarah kubur, kita harus menjaga adab dan tidak melakukan ritual yang bertentangan dengan ajaran Islam. Fokus utama kita adalah mendoakan mereka yang telah tiada dan mengambil pelajaran dari kematian untuk memperbaiki diri.
Jadi, saat menjelang Ramadan, meluangkan waktu untuk berziarah kubur bisa menjadi cara kita mempersiapkan diri, baik secara fisik maupun spiritual, dalam menyambut bulan penuh berkah ini. Semoga Allah SWT menerima doa dan amal ibadah kita, serta memberikan rahmat-Nya kepada kita semua.
Penulis : wahyuagungpp (pembeli kembang kuburan sepincuk harga lima ribu, tinggal di Natar, Lampung Selatan)