nataragung.id – Lampung Selatan – Polres Lampung Selatan memastikan bahwa Operasi Ketupat 2025 akan berjalan lancar dan aman. Berbagai persiapan dilakukan termasuk pengecekan lokasi Lapangan Expo Kabupaten Lampung Selatan yang akan digunakan sebagai Pos Pelayanan (Posyan) dalam rangka Operasi Ketupat Krakatau 2025, Posyan ini dipersiapkan untuk mendukung kelancaran pengamanan arus mudik dan balik Idul Fitri 1446 H.
Kegiatan ini dipimpin Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin, didampingi Kabag Ops dan Kasat Lantas Polres setempat Senin (10/3/2025).
Turut hadir General Manager PT. ASDP Persero Cabang Bakauheni Syamsudin, Kadis Perhubungan serta Kasat Pol PP Lamsel.
“Lapangan Expo akan difungsikan sebagai Pos Pelayanan Terpadu selama Operasi Ketupat 2025. Di sini, masyarakat bisa mendapatkan layanan pembelian tiket bagi pengguna jasa Pelabuhan Bakauheni, baik roda dua maupun roda empat,” kata Kapolres Lamsel AKBP Yusriandi Yusrin.
Selain itu, lokasi ini juga akan dijadikan tempat penampungan sementara kendaraan (buffer zone) jika terjadi antrean panjang di Pelabuhan Bakauheni.
Pihak kepolisian juga menegaskan bahwa koordinasi lintas instansi akan terus dilakukan agar pengamanan mudik berjalan lancar.
Sebelum penetapan lokasi, kepolisian dan Dinas Perhubungan juga melakukan uji kecepatan perjalanan dari Lapangan Expo ke Simpang Tol Kalianda. Pengujian dilakukan menggunakan dua rute, yaitu jalur arteri dan jalur lingkar dalam yang melintasi Stadion Jati.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam, perjalanan dari Lapangan Expo ke Simpang Gontor memakan waktu 6 menit 13 detik, sementara perjalanan melalui arteri (Simpang eks kantor Partai Gerindra) membutuhkan 8 menit 26 detik. Data ini akan menjadi acuan dalam pengaturan lalu lintas selama masa mudik dan arus balik.
Selain pengecekan lokasi, Polres Lampung Selatan juga menyiapkan berbagai sarana dan prasarana untuk mendukung Posyan, termasuk Area buffer zone untuk kendaraan roda dua dan roda empat, layanan pembelian tiket bagi pemudik yang menggunakan pelabuhan Bakauheni. Selanjutnya koordinasi lintas instansi, dengan ASDP, Dishub dan Satpol PP untuk pengamanan maksimal.
Pengaturan jalur alternatif tersebut, guna mengurangi kepadatan di jalur utama. (mara)