RISMA dan TPA Sebagai Penggerak Literasi

0

nataragung.id – BANDAR LAMPUNG – Keberadaan Remaja Islam Masjid (RISMA) dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) sangat strategis sebagai penggerak literasi melalui pemberdayaan perpustakaan mandiri agar dapat melayani para santri dan kaum remaja yang ada dilingkungannya. Ilmu pengetahuan yang berkembang secara cepat tidak mungkin lagi dapat dikuasai melalui proses mendengar atau transisi dari seseorang. Hampir 90 persen pengetahuan berasal dari membaca, khususnya membaca buku.

Hal tersebut disampaikan Drh. Suryantana, M.Si., Kepala Balai Veteriner provinsi Lampung saat menyerahkan bantuan buku dan buletin dalam acara buka bersama yang diselenggarakan Risma Al-Mu’awwanah Gedong Meneng kecamatan Rajabasa Bandar Lampung, Minggu (16/03/2025).

Menurutnya, keberadaan organisasi Risma dan lembaga pendidikan TPA yang berhubungan langsung dengan masyarakat sangat efektif dalam melakukan gerakan literasi, khususnya untuk menumbuhkan minat baca bagi anak-anak usia dini. Untuk itu perlu dibuat perpustakaan yang dikelola secara mandiri. Pihaknya juga siap untuk memberikan bimbingan tentang tata kelola perpustakaan yang baik dan professional.

Baca Juga :  RISMA dan TPA Al-Mu’awwanah Gedong Meneng Gelar Sanlat

“Para pustakawan yang ada di Balai Veteriner Lampung sewaktu-waktu siap untuk memberikan bimbingan tentang bagaimana pengelolaan perpustakaan yang baik dan professional”, ucap Suryantana yang didampingi ketua Dharma Wanita Balai Veteriner Lampung dan beberapa orang staf.

Sementara ketua TPA Al-Mu’awwanah Gedong Meneng Hj. Susanti, S.Pt. menyambut baik atas donasi buku dan buletin yang diberikan oleh Balai Veteriner Lampung dan berjanji untuk segera membentuk perpustakaan mini bersama-sama dengan Risma. “Insha’ Allah kami akan segera membentuk perpustakaan mini, sekaligus mohon bimbingan pustakawan dari Balai Veteriner”, ucapnya.

Selain menyerahkan bantuan buku, Balai Veteriner Lampung juga melakukan kampanye menumbuhkan minat baca dengan memajang mobil perpustakaan, lomba membaca buku dan mewarnai.

Baca Juga :  MUHASABAH : Introspeksi Diri Di Awal Tahun. Oleh : Ustadz H. Komiruddin Imron, Lc

Dalam kesempatan yang sama juga dilaksanakan acara KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) tentang bahaya rabies oleh Drh. Triguntoro, M.P. Menurutnya, virus rabies merupakan virus berbahaya yang ditularkan dari hewan kepada manusia, maka anak-anak perlu diberikan edukasi tentang virus tersebut, termasuk gejala dan cara penindakannya.

Gelaran acara literasi tersebut merupakan agenda hari terakhir kegiatan sanlat, dimana sehari sebelumnya panitia sanlat juga menghadirkan pendongeng nasional Danang Sriwijayanto yang lebih dikenal dengan Kak Danang. Selama 1 jam lebih Kak Danang memberikan edukasi kepada anak-anak melalui dongeng anak Islami.

Kegiatan pesantren kilat secara resmi ditutup oleh ketua umum Takmir masjid Al-Mu’awwanah Gedong Meneng Dr. Ir. H. Teguh Endaryanto, M.Si sekaligus penyerahan hadiah lomba dan souvenir. Selain memberi apresiasi atas kegiatan yang berlangsung dengan baik, Dr. Teguh Endaryanto juga berpesan agar kegiatan pesantren kilat jangan hanya dilaksanakan setahun sekali di bulan Ramadhan saja, tapi juga bisa dilaksanakan di waktu-waktu yang lain dengan memanfaatnya waktu liburan sekolah.

Baca Juga :  Penerima Manfaat Progam Jum'at Barokah DKM Masjid Nurul Islam Berasal Dari Lintas Kabupaten

Menurutnya, kegiatan pesantren kilat jika dikemas dengan baik sangat besar manfaatnya bagi anak-anak dan remaja “Selain memantapkan pemahaman anak tentang ajaran Islam, juga menanamkan rasa cinta terhadap Allah Subhanahu Wa’taala dan Rasulullah sejak dini”, ucap Teguh Endaryanto seraya menambahkan agar kegiatan yang sudah baik ini terus dilanjutkan dimasa-masa mendatang. (SMh)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini