Banjir Kembali Kepung Beberapa Lokasi di Bandar Lampung. Yasir Setiawan Pertanyaan Komitmen Bunda Eva Mengatasi Banjir 

0

nataragung.id – BANDAR LAMPUNG – Hujan deras yang mengguyur wilayah Bandarlampung kembali membawa duka bagi warga di perbatasan Kelurahan Labuhan Dalam dan Rajabasa Raya. Muhammad Yasir Setiawan, warga Jl. Bima Kp Bayur Kelurahan Rajabasa Jaya Kecamatan Rajabasa dan Jl. Mawar Indah Ujung Labuhan Dalam Tanjung Senang Bandar Lampung, menjadi salah satu dari puluhan korban banjir yang mengeluhkan bencana berulang ini.

“Lebih dari 30 rumah terendam. Lingkungan saya kembali banjir,” ujar Yasir seperti dilansir dari mediafaktanews.com dengan suara yang tertahan. Ia tidak menampik bahwa curah hujan yang tinggi menjadi salah satu penyebab, namun ia juga menyoroti lemahnya peran Pemerintah Kota khususnya Walikota Eva Dwiana dan DPRD Bandarlampung dalam menata pembangunan di kota Tapis Berseri ini.

Baca Juga :  Ribuan Muslimah Hadiri Kajian "Gerakan LAPAS" di Swiss-Belhotel Lampung

Yasir, yang baru saja mengomandoi Aksi Damai Aliansi Lampung Bersama Palestina itu mengenang, banjir besar pertama yang masuk ke dalam rumahnya terjadi pada tahun 2017. Padahal sejak kecil tinggal di lingkungan itu, belum pernah air setinggi itu masuk ke dalam rumah.

Tak tinggal diam, pada tahun 2018 ia melakukan renovasi besar, meninggikan rumah hingga satu meter. Namun semua usahanya terasa sia-sia ketika awal 2025, rumahnya kembali diterjang banjir.

Baca Juga :  Pengelolaan Sampah Metode Controlled Landfill, Terobosan Baru Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana

“Februari kemarin, saat istri saya melahirkan, rumah kami kebanjiran. Kerugian saya lebih dari 200 juta rupiah. Tidak hanya harta benda yang hanyut, tapi juga semangat saya nyaris ikut tenggelam,” kenangnya pilu.

Yang lebih membuatnya miris, lokasi rumahnya hanya sepelemparan batu dari rumah Ketua DPRD Bandarlampung. “Tapi dari dulu, tempat kami tidak pernah jadi pantauan Pemkot ataupun DPRD. Bahkan ketua DPRD tetangga saya sendiri,” tuturnya getir.

Yasir mengaku terus berharap ada perubahan. Bukan hanya pembangunan fisik, tetapi juga pembangunan hati dan empati dari para pemimpin kota.

“Banjir ini bukan hanya soal genangan air, tapi soal genangan luka yang terus terulang. Kami tidak butuh janji, kami butuh aksi,” tutup Yasir, dengan nada yang mencerminkan kelelahan dan harapan di saat yang bersamaan.

Baca Juga :  Jadi Korban Banjir Bandarlampung, Relawan Peduli AlQuds Bukan Hanya Mengeluh. Mereka Turun Membantu

Sementara itu, hingga berita ini ditayangkan pihak BPBD Kota Bandarlampung yang dihubungi media ini dengan sigap merespon merespon kejadian banjir.

“Siap Terima kasih atas informasinya,” jawab pihak BPBD Kota Bandarlampung seraya memastikan pihaknya segera meluncur ke lokasi dimaksud. Senin, (21/4/25) pagi. (SMh)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini