MIMBAR JUMAT – Halunisasi. Oleh : Ustadz H. Komiruddin Imron, Lc

0

nataragung.id – NATAR – Fir’aun hanya membuat satu qaidah yang umum, agar ia sah menyembelih setiap bayi yang lahir. Qaidah yang bersumber dari halunisasi bahwa akan lahir seseorang yang akan merusak kerajaannya dan akan menumbangkan kekuasaannya.

Maka di bawah payung qaidah ini ia bebas menghabisi setiap bayi, bahkan ada tim khusus yang disiapkan untuk memantau dan mendata ibu-ibu yang sedang hamil dan kapan ia akan melahirkan by name, by address.

وَقَالَ ٱلۡمَلَأُ مِن قَوۡمِ فِرۡعَوۡنَ أَتَذَرُ مُوسَىٰ وَقَوۡمَهُۥ لِيُفۡسِدُواْ فِي ٱلۡأَرۡضِ وَيَذَرَكَ وَءَالِهَتَكَۚ قَالَ سَنُقَتِّلُ أَبۡنَآءَهُمۡ وَنَسۡتَحۡيِۦ نِسَآءَهُمۡ وَإِنَّا فَوۡقَهُمۡ قَٰهِرُونَ

Dan para pemuka dari kaum Fir‘aun berkata, “Apakah engkau akan membiarkan Musa dan kaumnya untuk berbuat kerusakan di negeri ini (Mesir) dan meninggalkanmu dan tuhan-tuhanmu?” (Fir‘aun) menjawab, “Akan kita bunuh anak-anak laki-laki mereka dan kita biarkan hidup anak-anak perempuan mereka dan sesungguhnya kita berkuasa penuh atas mereka.” [Surat Al-A’raf, Ayat 127]

Baca Juga :  Ramadhan dan I'tikaf Oleh : Ustadz H. Komiruddin Imron, Lc *)

Bayi yang tak berdosa dan tidak tahu menahu masalah ini jadi korban. Dia dipantau terus-menerus karena ia berteman dengan ibu yang hamil.

Kebijakan ini membuat sebagian bapak-bapak menghindari istrinya karena takut hamil. Kalaupun mau berhubungan jangan sampai hamil. Kalaupun sampai hamil, jangan sampai ketahuan.

Tapi masalahnya Firaun telah memasang cctv (baca : intel) di setiap rumah penduduk. Sehingga tak satupun wanita hamil yang tak terpantau. Bila itu terjadi, wanita itu harus siap dipanggil dan diminta keterangan, setelah itu setiap kegiatannya akan diawasi dan dipantau.

Baca Juga :  MIMBAR JUM'AT Belajar Dari Bilqis. Oleh : Ustadz H. Komiruddin Imron

Kadang qaidah yang mengenalisir sangatlah kejam. Dia dapat membunuh karakter dan menghabisi masa depan.

Siapa saja yang membawa bendera yang bertulisan kalimat tauhid langsung dicap HTI, ingin mendirikan khilafah, kelompok radikal dan cap lainnya yang membuat orang lari dan menghindar.

Mereka yang berpoto dengan seseorang yang dianggap rivalnya atau ketahuan ngobrol di satu majlis, langsung dicap bagian darinya. Sehingga jika ia di bawa koordinasinya langsung dipanggil dan dimintai keterangan. Apalagi sampai me-like atau menshare postingannya.

Baca Juga :  MIMBAR JUMAT - Ramadhan Telah Berlalu. Oleh : Ustadz H. Komiruddin Imron, Lc *)

Setelah itu ia akan diisolir dari semua akses, baik pengetahuan, gruop, mata pencaharian dll.

Itulah kalau perdebatan kita masih dalam tataran sumberdaya dan personalisasi masalah, bukan pada tataran ide dan gagasan.

Ya, dewasa itu pilihan sedang tua itu takdir. Belum tentu yang tua umurnya bisa bersikap dewasa dan sebaliknya.

*) Penulis adalah Anggota Majelis Syura DDII Propinsi Lampung, tinggal di Pemanggilan, Natar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini