Sejak dilantik pada 20 Februari 2025, Bupati Radityo Egi Pratama bersama Wakil Bupati Syaiful Anwar telah menjalankan 100 hari pertama mereka dengan gebrakan yang nyata dan berorientasi hasil, menegaskan arah Lampung Selatan menuju provinsi terdepan dan sejahtera.
Pemkab menetapkan empat prioritas utama pada program 100 hari: infrastruktur jalan, pelayanan administrasi masyarakat, layanan pendidikan, dan tata kelola OPD.
Ketika warga Kecamatan Palas menabur ikan lele dalam lubang jalan sebagai kritik, Bupati Egi tidak hanya turun tangan, tetapi juga ikut memancing bersama mereka dan menindaklanjutinya dengan perbaikan didahulukan. Hal ini menegaskan gaya kepemimpinannya yang terbuka, responsif, dan manusiawi.
Ruas krius Simpang Tugu Raden Intan hingga Exit Tol Kalianda yang belasan tahun rusak parah, langsung diperbaiki pada 13 Maret 2025. Proyek ini mencakup perbaikan beton sepanjang 1.680 meter, menggunakan ketebalan konstruksi 20 cm.
Pemkab segera meluncurkan SIP-Online, mempermudah perizinan praktik tenaga kesehatan .
Bupati Egi juga melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Puskesmas Rawat Inap Tanjung Bintang, menyoroti hal-hal kecil seperti ventilasi toilet, sekaligus mendengarkan langsung keluhan pasien . Pendekatan ini membuktikan komitmen terhadap kualitas layanan kesehatan dasar.
Dalam upaya mendukung ketahanan pangan, Egi memimpin Gerakan Tanam Padi Serentak bersama Presiden Prabowo di Desa Banjarsari, Way Sulan pada April 2025 .
Program Kampung Vaname Rakyat, yang diperkenalkan Mei 2025, membawa angin segar bagi nelayan dan petani pesisir untuk budidaya udang vaname secara mandiri dan berbasis komunitas—menambah sumber pendapatan dan memperkuat ekonomi lokal.
Egi menegaskan agar layanan jadi lebih mudah dan bersih dari pungli khususnya di lembaga pendidikan dengan mempercepat perbaikan infrastruktur sekolah dan penindakan terhadap pungutan ilegal yang masih terjadi.
Pelayanan administrasi, seperti KTP, kini bisa diurus di kecamatan dan langsung dikirim ke rumah warga, mengurangi beban dan mempercepat proses .
Menyadari potensi pariwisata Lampung Selatan yang besar, Bupati Egi menyusun masterplan tata ruang terpadu dan pengembangan destinasi dalam 2–3 bulan sejak pelantikan .
Ia menyampaikan bahwa selama ini wisatawan hanya menghabiskan 3–4 jam per kunjungan, yang menunjukkan perlunya pengembangan atraksi, amenitas, dan road access agar kunjungan lebih lama dan bernilai ekonomi tinggi .
Strategi ini diperkuat dengan target menarik investasi pada sektor formal, membuka peluang ekonomi baru dan penciptaan lapangan kerja—selaras dengan anggaran APBD sekitar Rp 2,3 triliun .
Fraksi PAN dan Demokrat DPRD Lamsel memberikan apresiasi tinggi terhadap performa tim Egi-Syaiful. Mereka menyoroti respons cepat terhadap masalah banjir, infrastruktur, dan layanan publik, serta menekankan perlunya transparansi pengelolaan anggaran dan kolaborasi OPD yang lebih profesional .
Tagline resmi “Lampung Selatan Maju, Bismillah Bisa” mencerminkan semangat optimisme dan kolaborasi yang diusung sejak awal menjabat.
Dalam 100 hari pertama, Radityo Egi Pratama telah membuktikan bahwa “Lampung Selatan Maju” bukan hanya slogan, melainkan serangkaian aksi nyata.
Infrastruktur diperbaiki dengan cepat dan memenuhi aspirasi warga. Layanan publik dan kesehatan ditingkatkan lewat digitalisasi dan sidak langsung. Ketahanan pangan diperkuat dari sawah hingga pesisir. Pendidikan dibersihkan dari pungli, administrasi dipermudah. Pariwisata difokuskan lewat masterplan dan dorongan investasi. Transparansi dan kolaborasi pemerintah diapresiasi DPRD.
Tantangan seperti optimalisasi APBD, birokrasi, dan pemerataan hasil masih menanti, namun fondasi yang telah dibangun membuka peluang agar Lampung Selatan bisa menjadi model kabupaten maju, inklusif, dan berdaya saing tinggi.
Dengan semangat kolaboratif, kepemimpinan yang hadir di tengah masyarakat, dan komitmen yang tegas, masa depan Lampung Selatan tampak cerah. Momentum 100 hari ini telah mencetak barisan tahap awal yang kuat dan jika dipelihara, akan membawa perubahan signifikan hingga tahun-tahun mendatang.
Penulis : Wahyu Agung PP (Ketua DPD Partai Gelora Indonesia Kabupaten Lampung Selatan)