nataragung.id – Tegineneng – Ikatan Masyarakat Adat Lampung Marga Pubian Bukuk Jadi (IMAL PMB) mengadakan diskusi terbatas terkait akan terbitnya dua buah buku yaitu Asal-Usul Marga Pubian Bukuk Jadi di Lampung dan buku Sumpah Uppu-Tuyuk Pubian Bukuk Jadi dan Buay Beliuk, di kediaman Tuan Raja Bangsawan (Ir. H. Suryadi Ibrahim) di Desa Rulung Helok, Kecamatan Natar, Lampung Selatan pada Minggu 26 Oktober 2025.

Menurut Ketua Harian IMAL PMB Rahmatullah , SP, MM., gelar Tuan Bandar Penyimbang, diskusi yang diadakan itu di inisiasi oleh Tuan Raja Bangsawan (Ir. H. Suryadi Ibrahim) dari Kepaksian Tuan Kuasa, Marga Pubian Bukuk Jadi di Rulung Helok.

Tokoh-tokoh yang hadir dalam diskusi antara lain ; Ratu Tihang (Sapta) mewakili Kepaksian Pubian Bukuk Jadi di Gedung Gumanti; Kanjeng Tuan Sebiyai (Ir. Syafrizal, MM) – Hajimena ; Suttan Jaya Ratu (M. Basri, SE) – Mandah; Suttan Buay Jaya (Sulaiman) dan Pr. Ratu Tunggal (Sahlan) – Haduyang; Suttan Unjunan (Ir. MI. Junaidi) dan Unjunan Suttan (Fauzi) – Banjar Negeri; Suttan Kelepah Ratu (Majid) – Beranti Raya; Adik Batin (Drs. H. Syahrudin, MM) dan Pr. Raja Itton (Nurmin Efendi) serta Pr. Bintang (Ulman) – Bumi Agung; Dalom Putekha Jaya Makhga (Ir. Mohammad Medani Bahagianda) dan Buay Sakti (H. SyahidanMh, SAg) masing-masing sebagai penulis dan penyunting kedua buku – serta puluhan tokoh adat lainnya yang berasal dari 14 Tiyuh Marga Pubian Bukuk Jadi.
Perlu diketahui Marga Pubian Bukuk Jadi terdiri dari 5 Paksi yaitu Paksi di Desa Rulung Helok, Paksi di Desa Pemanggilan, Paksi di Desa Merak Batin, Paksi di Gedung Gumanti dan Paksi di Desa Bumi Agung. Sementara sebaran warga masyarakat adat Pubian Bukuk Jadi berdomisili pada 14 tiyuh dari 12 desa yang tersebar di 9 tiyuh di Kecamatan Natar – Lampung Selatan dan 5 tiyuh di Kecamatan Tegineneng – Pesawaran. 9 tiyuh di Kecamatan Natar yaitu : Rulung Helok, Mandah, Haduyang, Banjar Negeri, Beranti Raya, Merak Batin, Pemanggilan, Hajimena dan Pakuon Haji. Sedangkan di Kecamatan Tegineneng yaitu : Gedung Gumanti, Bumi Agung, Kejadian, Kota Agung dan Bandar Agung.

Dalam sambutannya Ir. H. Suryadi Ibrahim (Tuan Raja Bangsawan) mengatakan, forum diskusi yang digagasnya itu dalam rangka menyamakan persepsi dari seluruh tokoh adat (Perwatin) Marga Pubian Bukuk Jadi, sehingga jika kelak kedua buku tersebut terbit seluruh tokoh adat sudah mempunyai satu kesepahaman terkait isi buku. “Saya dukung penuh insiatif dari Penulisnya yaitu Dalom Putekha Jaya Makhga untuk membuat kedua buku itu,” ucap Tuan Raja Bangsawan.
Namun tidak lupa beliau mengharapkan kepada penulis agar dalam menulis buku itu, harus dilakukan secara hati-hati sehingga sesuai dengan fakta sejarah yang ada.
Hal senada juga disampaikan oleh Kanjeng Tuan Sebiyai (Ir. Syafrizal, MM) dari Hajimena. Dirinya amat mengapresiasi niat penulis untuk membuat dan menerbitkan kedua buku itu, namun materi atau isi buku harus benar-benar dikomunikasikan dengan para ahli waris Tuan Kuasa dalam hal ini adalah Tuan Raja Bangsawan. “Ada beberapa isi buku yang perlu dikoreksi, sebelum dicetak, dan saya punya keinginan agar ada tim kecil guna mensinkronisasikan isi buku, karena jika sudah dicetak, maka akan sulit untuk ditarik dari peredaran, saran saya jangan terburu-buru untuk mencetaknya,” ucap Kanjeng Tuan Sebiyai, seraya mengatakan bahwa dalam waktu dekat dirinya akan mengkomunikasikan rencana penerbitan kedua buku kepada pengurus IMAL PMB lainnya.

Pendapat Kanjeng Tuan Sebiyai di amini oleh Suttan Unjunan (Ir. MI. Junaidi) dari Banjar Negeri dan Adik Batin (Drs. H. Syahrudin, MM) dari Bumi Agung. Keduanya sepakat untuk membuat tim kecil dan sekaligus melibatkan tokoh adat dari Buay Beliuk, agar kelak kedua buku itu bisa dijadikan pegangan oleh anak cucu Marga Pubian Bukuk Jadi dan Buay Beliuk.
Sementara itu dalam paparannya penulis buku Ir. Mohammad Medani Bahagianda (Dalom Putekha Jaya Makhga), secara singkat menjelaskan latar belakang mengapa dirinya menulis kedua buku itu semata-mata agar kelak bisa dijadikan referensi bagi anak cucu masyarakat adat Lampung 30 atau 50 tahun kedepan.
Ia juga mengatakan bahwa forum diskusi yang digagas oleh Tuan Raja Bangsawan dan IMAL PMB ini amat berharga bagi dirinya selaku penulis dan menyambut positif langkah Perwatin Marga Pubian Bukuk Jadi, untuk membuat semacam tim kecil. “Saya siap untuk berdiskusi lebih lanjut demi kesempurnaan buku yang sedang saya tulis,” ucap Medani Bahagianda dihadapan Perwatin 14 Tiyuh Marga Pubian Bukuk Jadi dengan penuh semangat.
Diakhir diskusi baik Tuan Raja Bangsawan (Ir. H. Suryadi Ibrahim) dan Rahmatullah (Tuan Bandar Penyimbang) merekomendasi kepada Kanjeng Tuan Sebiyai (Ir. Syafrizal, MM) untuk secepatnya membentuk tim kecil agar buku tersebut bisa segera di cetak. (SMh)

