nataragung.id – NATAR – Masalah selalu ada, tak akan pernah habis. Selesai satu masalah akan muncul masalah lainnya.
Masalah itu bermacam-macam. Ada yang berat dan ada yang ringan. Ada yang menguras waktu dan tenaga, tapi ada juga yang hanya menguras pikiran
Tentu masalah anak-anak beda dengan masalah remaja. Masalah remaja beda dengan masalah orang dewasa. Masalah mereka yang belum berkeluarga berbeda dengan yang sudah berkeluarga, dan seterusnya.
Tapi setiap masalah pasti ada solusinya. Karenanya masalah tidak perlu dipikirkan, tatapi dicarikan solusinya.
Solusi yang paling utama dari setiap masalah adalah menata sudut pandang kita tentang masalah itu sendiri.
Bisa saja masalah itu berat menjadi ringan atau sebaliknya, ringan menjadi berat.
Berat dan ringannya masalah selalu tergantung dengan sudut pandang kita terhadap masalah.
Bagi mereka yang sudah puas minum di sungai padahal hanya diizinkan sekedarnya saja, sangatlah berat menghadapai Jalut dan bala tentaranya.
فَلَمَّا جَاوَزَهُ هُوَ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ قَالُوا لَا طَاقَةَ لَنَا الْيَوْمَ بِجَالُوتَ وَجُنُودِهِ ۚ
Maka tatkala Thalut dan orang-orang yang beriman bersama dia telah menyeberangi sungai itu, orang-orang yang telah minum berkata: “Tak ada kesanggupan kami pada hari ini untuk melawan Jalut dan tentaranya”.
Tapi bagi mereka yang beriman justru hal itu memacu semangat mereka untuk bertempur.
قَالَ الَّذِينَ يَظُنُّونَ أَنَّهُمْ مُلَاقُو اللَّهِ كَمْ مِنْ فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ مَعَ الصَّابِرِينَ
Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah, berkata: “Berapa banyak terjadi golongan yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang-orang yang sabar”. (2: 249)
Bagi orang-orang munafiq yang kepentingan mereka hanyalah dunia, perang al ahzab adalah kematian dan semua janji Allah adalah bohong.
وَإِذْ يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ إِلَّا غُرُورًا
Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya berkata: “Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami melainkan tipu daya”. (Qs, 33:12)
Bagi sahabat yang beriman perang ahzab adalah bentuk janji Allah yang akan segera tertunai.
وَلَمَّا رَأَى الْمُؤْمِنُونَ الْأَحْزَابَ قَالُوا هَٰذَا مَا وَعَدَنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ وَصَدَقَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ ۚ وَمَا زَادَهُمْ إِلَّا إِيمَانًا وَتَسْلِيمًا
Dan tatkala orang-orang mukmin melihat golongan-golongan yang bersekutu itu, mereka berkata: “Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita”. Dan benarlah Allah dan Rasul-Nya. Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan. (Qs, 33:22)
Begitulah sudut pandang selalu mempengaruhi sikap. Sebab itu apabila kita diuji dengan masalah yang buruk, tiga hal yang harus kita ingat.
Pertama, bahwa masalah itu ada batas waktunya. Di dunia ini tidak ada masalah yang abadi, tetap akan berakhir sepanjang apapun masalah itu.
Kedua, bahwa setiap masalah yang menimpa kita sudah ditakdirkan Allah, sudah tertulis di lauhil mahfuzh. Sehingga sekuat apapun kita untuk menghindarinya tidak akan mampu.
Dalam Hadis Shahih Muslim dari ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
كَتَبَ اللهُ مَقَادِيْرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخُلُقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِبِخَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ وَعَرْشُه عَلَى الْمَاء
” Allah telah menulis takdirnya makhluk lima puluh ribu tahun sebelum Allah menciptakan beberapa langit dan bumi. Dan, arys (singgasananya) Allah di atas air
Ketiga, bahwa bila kita mampu bersabar terhadap masalah yang tak kita inginkan itu, Allah akan ganti dengan pahala yang tiada terhingga.
إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (Qs, 3:
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam telah bersabda,”Tidaklah dari seorang Muslim yang tertusuk duri hingga apa-apa yang lebih berat darinya, kecuali dicatat baginya derajat dan dihapus darinya dengan hal itu kesalahan (Riwayat Muslim).
Bila ketiga hal itu kita pahami lalu menginternalisasi dalam diri kita, yakinlah semua masalah akan menjadi ringan, bahkan menganggap itu bukan masalah.
Masalah yang sebenarnya adalah jika kita tidak dapat masuk surga. (**)