MIMBAR JUM’AT Pengabdian Yang Paripurna Oleh : Ustadz H. Komiruddin Imron, Lc

0

nataragung.id – NATAR – Hidup tak selamanya bahagia dan Indah. Tak selamanya bertabur harum semerbak Mawar yang merekah.

Kadang lebih banyak berhias tangis dan air mata, berselimut derita dan susah.

Sejatinya setiap mukmin memaknai ujian sebagai tangga untuk meningkat menuju derajat yang lebih tinggi atau menghapus jejak jejak kesalahan di hari hari yang dilewati.

Sehingga setiap tetesan keringat, tumpukan kelelahan, himpitan sakit dan merana dapat dinikmati dan tak sesekali disesali.

Dengan itu sebesar apapun goncangan, sekencang apapun badai dan sekuat apapun terjangan ombak ia tetap bisa bertahan, bak karang di tengah lautan.

Baca Juga :  MIMBAR JUMAT - Akhir Ramadhan. Oleh : Ustadz H. Komiruddin Imron, Lc *)

Itu bisa kita raih manakala ibadah dalam arti pengabdian dan ketaatan hanya ditujukan kepada Allah Tuhan Yang Maha Rahman.

Pengabdian dan ketaatan yang totalitas, paripurna menembus ruang dan waktu. Di masjid, di kantor, di pasar dan di jalan.

Saat shalat, jual beli, bermasyarakat, rapat, Bulan zulhijah, sya’ban atau Ramadhan. Atau Ketika berkumpul dengan banyak orang atau saat sendirian.

Baca Juga :  MIMBAR JUMAT : Semua Dapat Berbuat Oleh : Ustadz H. Komiruddin Imron, Lc

Bukan taat dan pengabdian di pinggir, sebagai foot note, atau selempangan dan lampiran.

Pengabdian dan Ketaatan yang tidak menyatu, terpecah, terbelah, parsial dan musiman hanya akan meyebabkan lemah daya tahan.

Yang pada ujungnya hanya akan menghantarkan kerugian di dunia dan hari kemudian.

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَعْبُدُ اللَّهَ عَلَىٰ حَرْفٍ ۖ فَإِنْ أَصَابَهُ خَيْرٌ اطْمَأَنَّ بِهِ ۖ وَإِنْ أَصَابَتْهُ فِتْنَةٌ انْقَلَبَ عَلَىٰ وَجْهِهِ خَسِرَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةَ ۚ ذَٰلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ

Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.(Qs, 22:11). ***

Baca Juga :  MIMBAR JUM'AT : Siklus Kehidupan Oleh : Ustadz Komiruddin Imron

Penulis adalah Anggota Majelis Syura DDII Propinsi Lampung, tinggal di Pemanggilan, Natar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini