nataragung.id – JELAJAH NUSANTARA – Tahukah anda ada lebih dari 7 juta bambu yang digunakan dalam pembangunan Tol Semarang – Demak. Batang bambu tersebut berasal dari Pulau Jawa dan Kalimantan. Sebanyak 13 lapis matras bambu dihamparkan sebagai fondasi awal.
Inovasi ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga menunjukkan kemampuan Indonesia dalam memanfaatkan potensi lokal secara maksimal.
Fakta lainnya, tol Semarang-Demak dilengkapi dengan kolam retensi dan diintegrasikan dengan tanggul laut. Sehingga tidak hanya akan memperlancar mobilitas, proyek tol ini juga bisa mengatasi permasalahan banjir rob.
Tol Semarang-Demak dibangun sepanjang 26,95 kilometer dalam dua seksi. Seksi 1 Kaligawe-Sayung sepanjang 10,64 kilometer berada di atas laut. Kemudian, Seksi 2 ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 kilometer yang berada di daratan dan sudah beroperasi sejak 25 Februari 2023.
Saat ini progres konstruksi Seksi 1 Kaligawe–Sayung telah mencapai 30,59% dan pembangunan masih berjalan sesuai timeline dengan target tuntas pada April 2027.
Sementara itu, Seksi 1 Kaligawe-Sayung sendiri dalam proses konstruksinya terbagi menjadi 3 paket yakni paket 1A dengan progres fisik 47,15%, paket 1B dengan progres 28,7% serta paket 1C dengan progres 20,83%.
Apabila telah beroperasi penuh, kehadiran Tol Semarang – Demak diklaim dapat memangkas waktu perjalanan dari semula 1 jam menjadi 30 menit saja. (SMh)