nataragung.id – NATAR – Allah memperlihatkan banyak contoh-contoh berupa fragmen kehidupan manusia di alam dunia ini.
Ada orang baik selalu berada di jalan yang lurus dan sampai akhir hayatnya husnul khatimah.
Ada orang yang jahat, selalu berbuat onar, dibenci orang sehingga ketika meninggal orang-orang di sekelilingnya merasa senang.
Ada orang yang di awal hidupnya menjadi penjahat yang ditakuti lalu Allah memberinya hidayah. Ia pun bertobat dan mengakhiri hidupnya dengan iman dan taqwa di dada.
Tapi ada juga orang yang awal hidupnya shaleh penuh dengan semangat Islam, namun di akhir hayatnya jauh dari nilai-nilai Islam.
*****
Allah menjelaskan tipe-tipe manusia diatas Di dalam Al Qur’an pada beberapa ayatnya.
Ada tipe Firaun sang penguasa zalim, yang dari awal sampai akhir hidupnya selalu berbuat jahat.
Ada tipe Qarun, konglemerat hitam, yang diawal hidupnya miskin dan taat kepada Allah. Lalu Allah taqdirkan ia menjadi orang yang paling kaya. Namun akhir hidupnya sangat mengenaskan ia ditenggelamkan bersama tumpukan hartanya karena durhaka.
Ada tipe Bal’am bin Ba’ura seorang ulama yang shaleh, namun di akhir hayatnya tergoda dengan harta dunia, sehingga di akhir hayatnya ia tersesat.
Ada tipe umatnya nabi Yunus. Di awal, mereka menolak dakwah nabi Yunus As. Setelah lama berdakwa, nabi Yunuspun pergi meninggalkan mereka. Namun kepergian nabi Yunus ini membuat mereka sadar, lalu merekapun beriman dan menerima dakwah nabi Yunus.
*****
Demikianlah, Seharusnya peristiwa kehidupan yang kita saksikan menjadi pelajaran bagi kita dan menjadi cermin agar kita selalu melakukan muhasabah, di golongan mana kita berada.
Tapi kadang manusia lupa. Jika diingatkan kadang membantah dan pandai mengeluarkan argumentasi walau peristiwa demi peristiwa disaksikan.
وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِي هَٰذَا الْقُرْآنِ لِلنَّاسِ مِنْ كُلِّ مَثَلٍ ۚ وَكَانَ الْإِنْسَانُ أَكْثَرَ شَيْءٍ جَدَلًا
Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Quran ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah. (Qs,18:54)
Tidak mempan jika hanya diingatkan dengan nasihat dan kata-kata. Harus ada teguran berupa musibah yang dirasakan langsung.
وَمَا مَنَعَ النَّاسَ أَنْ يُؤْمِنُوا إِذْ جَاءَهُمُ الْهُدَىٰ وَيَسْتَغْفِرُوا رَبَّهُمْ إِلَّا أَنْ تَأْتِيَهُمْ سُنَّةُ الْأَوَّلِينَ أَوْ يَأْتِيَهُمُ الْعَذَابُ قُبُلًا
Dan tidak ada sesuatupun yang menghalangi manusia dari beriman, ketika petunjuk telah datang kepada mereka, dan dari memohon ampun kepada Tuhannya, kecuali datangnya hukum (Allah yang telah berlalu pada) umat-umat yang dahulu atau datangnya azab atas mereka dengan nyata. (Qs,18:55)
Baru setelah itu ia sadar, tapi sudah terlambat. Nasi sudah menjadi bubur. Tinggallah penyesalan yang tiada berujung.
****
Semoga Allah selalu menjaga dan membimbing kita di jalan yang lurus sampai akhir hayat kita.
Di tangan Allah nasib semua manusia. Kita tak pernah tahu apa yang terjadi atas kita di akhir kehidupan.
Kita hanya dapat mengharap kepada Allah Tuhan yang membolak-balikkan hati, agar hati-hati kita selalu dituntun istiqamah di jalan yang benar. <=>
*) Penulis adalah Anggota Majelis Syura DDII Propinsi Lampung, tinggal di Pemanggilan, Natar.