nataragung.id – BANDAR LAMPUNG – Di masa lalu, mencatat tanggal kelahiran seseorang belum menjadi praktik yang lazim di banyak masyarakat, terutama di kalangan masyarakat pedesaan dan masyarakat adat.
Hal ini menyebabkan banyak dari generasi yang lebih tua, seperti orang tua dan kakek nenek kita, tidak mengetahui secara pasti kapan mereka dilahirkan. Informasi tentang hari kelahiran sering kali hanya berdasarkan perkiraan atau ingatan para tetua keluarga, seperti datuk (kakek).
Kebiasaan seperti ini umum terjadi di Indonesia, terutama pada masa ketika pencatatan kelahiran secara resmi belum berjalan dengan baik.
Kalender, sebagai alat penunjuk waktu yang sistematis, memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.
Seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat modern menggunakan berbagai sistem kalender untuk keperluan sehari-hari. Kalender Masehi, Hijriah, dan Jawa merupakan beberapa sistem kalender yang paling umum digunakan di Indonesia. Setiap sistem kalender memiliki caranya sendiri dalam menghitung hari dan bulan, yang bisa membantu kita menemukan kembali perkiraan tanggal lahir seseorang.
Dengan adanya kalender yang mencakup tahun 1901 hingga 2025, masyarakat dapat lebih mudah mencari tahu hari lahir mereka atau anggota keluarga yang lebih tua. Terutama ketika informasi yang ada hanya berupa perkiraan, misalnya, “ayah lahir sekitar bulan puasa tahun sekian,” atau “ibu lahir pada bulan Sura.”
1. Kalender Masehi
Kalender ini merupakan kalender yang paling umum digunakan di seluruh dunia saat ini. Kalender Masehi didasarkan pada perputaran bumi mengelilingi matahari (kalender solar), yang terdiri dari 12 bulan dengan jumlah hari yang tetap di setiap bulan, kecuali pada tahun kabisat.
2. Kalender Hijriah
Kalender Hijriah adalah kalender yang digunakan oleh umat Islam. Kalender ini berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi (kalender lunar). Setiap tahunnya terdiri dari 12 bulan dengan jumlah hari yang lebih pendek dari kalender Masehi, yaitu sekitar 354 atau 355 hari. Kalender ini sering dijadikan acuan untuk menentukan hari-hari penting dalam agama Islam, seperti Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha.
3. Kalender Jawa
Kalender Jawa merupakan perpaduan antara kalender lunar dan kalender solar. Dalam budaya Jawa, kalender ini digunakan untuk menentukan hari-hari penting, terutama dalam tradisi adat dan keagamaan. Kalender Jawa juga menggunakan siklus pasaran (Pon, Wage, Kliwon, Legi, dan Pahing), yang menjadi bagian penting dalam menentukan hari-hari tertentu, termasuk perhitungan weton seseorang.
Bagi para orang tua atau kakek nenek yang lahir di masa lalu, sering kali mereka hanya mengetahui perkiraan bulan atau bahkan musim di mana mereka dilahirkan. Sebagai contoh, banyak dari mereka yang mungkin hanya ingat bahwa mereka lahir “sekitar musim hujan” atau “pada waktu panen,” tanpa mencatat tanggal pasti. Dalam beberapa kasus, perkiraan tanggal lahir hanya diketahui berdasarkan peristiwa penting seperti bulan puasa atau hari besar tertentu dalam adat setempat.
Para orang tua yang lahir di desa atau daerah terpencil mungkin tidak memiliki akses ke kalender resmi. Karena itu, penentuan hari lahir mereka sering kali bergantung pada ingatan para tetua yang menceritakan kembali peristiwa-peristiwa penting pada waktu itu.
Bagaimana Kalender 1901-2025 Dapat Membantu?
Dengan mengakses kalender dari tahun 1901 hingga 2025, kita dapat melakukan langkah-langkah berikut untuk memperkirakan tanggal lahir orang tua atau kakek nenek:
Memulai dari Informasi yang Ada.
Jika seseorang hanya tahu bahwa mereka lahir “sekitar bulan puasa tahun 1943,” kita bisa menggunakan kalender Hijriah tahun 1943 untuk mencari tahu kapan bulan Ramadhan terjadi pada tahun itu. Dari situ, kita bisa memperkirakan tanggal kelahiran berdasarkan Kalender Masehi.
Menggunakan Kalender Jawa.
Jika seseorang tahu bahwa mereka lahir pada hari tertentu dalam siklus pasaran Jawa (misalnya Kliwon), kita bisa mencari informasi tentang kombinasi hari dan pasaran untuk tahun yang bersangkutan.
Mencocokkan dengan Peristiwa Penting. Banyak orang tua mengingat tanggal lahir mereka berdasarkan peristiwa besar, seperti hari besar agama atau hari perayaan tertentu. Ini bisa menjadi petunjuk yang membantu kita memperkirakan tahun dan hari lahir.
Dengan bantuan kalender dari masa lalu hingga masa kini, masyarakat dapat lebih mudah menemukan hari kelahiran mereka atau orang tua mereka.
Semoga penggunaan kalender ini dapat membantu kita semua dalam mengenang dan menemukan kembali jejak sejarah pribadi dan keluarga.
Penutup
Mencari hari lahir orang tua yang hanya diketahui melalui informasi perkiraan dari datuk atau para tetua keluarga adalah proses yang penuh tantangan, tetapi juga memberikan makna yang mendalam dalam menjaga sejarah keluarga. Dengan adanya kalender yang mencakup tahun 1901 hingga 2025, kita mendapatkan kesempatan untuk menghormati masa lalu dan memahami lebih dalam mengenai perjalanan hidup orang tua kita.
Silahkan klik link dibawah ini:
Arsip Kalender 1901 – 2025
*) Penulis Adalah Saibatin Kebandakhan Makhga Way Lima. Gelar Dalom Putekha Jaya Makhga asal Sukamarga Gedungtataan, Tinggal di Labuhan Ratu, Bandar Lampung.