nataragung.id – BANDAR LAMPUNG – Menyambut Ramadan dengan kesederhanaan dan kedamaian hati adalah cara yang indah untuk menjalani bulan penuh berkah ini.
Ramadan merupakan waktu yang sangat istimewa dalam kehidupan umat Muslim, saat pintu-pintu rahmat dan ampunan terbuka lebar, serta kesempatan untuk meningkatkan kualitas spiritual dan ibadah hadir dengan sangat luas. Namun, di balik semangat ibadah dan perayaan, Ramadan juga mengajarkan kita tentang nilai kesederhanaan dan kedamaian hati.
Kesederhanaan dalam Ramadan dapat tercermin dari berbagai aspek kehidupan sehari-hari, seperti makanan, perilaku, dan pola hidup. Ketika berbuka puasa, meskipun ada godaan untuk menyajikan makanan yang melimpah, Rasulullah SAW selalu mengajarkan untuk berbuka dengan sederhana, diawali dengan kurma dan air. Menghindari pemborosan dan berlebihan adalah inti dari pesan kesederhanaan ini, yang membantu kita merasakan makna syukur terhadap nikmat yang diberikan Allah SWT.
Selain itu, Ramadan adalah waktu yang sangat tepat untuk mendamaikan hati dan memperbaiki hubungan dengan sesama. Membuka ruang untuk memaafkan, melupakan kesalahan, dan menguatkan tali silaturahmi sangat dianjurkan. Kedamaian hati juga diperoleh melalui refleksi diri, memusatkan pikiran pada ibadah, dan menjauhkan diri dari hal-hal yang dapat mengganggu ketenangan batin, seperti kemarahan atau perselisihan.
Di bulan yang penuh berkah ini, kita diajak untuk menenangkan jiwa, memperbanyak zikir, shalat, dan membaca Al-Qur’an, sehingga hati kita menjadi lebih lapang, tenang, dan dekat dengan Allah SWT. Kedamaian hati yang kita bangun selama Ramadan akan menjadi bekal yang berharga untuk menghadapi kehidupan setelah Ramadan berlalu, dengan semangat ketulusan dan kebaikan yang terus berlanjut sepanjang tahun.
Dengan menjalani Ramadan secara sederhana dan penuh kedamaian hati, kita dapat meraih esensi sejati dari bulan yang suci ini yakni pembersihan diri, peningkatan spiritual, dan ketundukan total kepada Allah SWT.
*) Penulis Adalah Saibatin dari Kebandakhan Makhga Way Lima. Gelar Dalom Putekha Jaya Makhga, asal Sukamarga Gedungtataan, Pesawaran. Tinggal di Labuhan Ratu, Bandar Lampung.