nataragung.id – Natar – Sejenak aku termenung Saat membaca deretan kata kata, yang mengungkap tabir….
Betapa tarikan tarikan dunia kadang melupakan status dan posisi.
Sulit dipercaya bahwa mereka yang menyaksikan turunnya Wahyu… Mereka yang berkorban Harta, meninggalkan tanah air, sanak saudara di bawah bayang bayang kematian…. Mereka yang menyiapkan dada yang lapang, membagi segalanya untuk saudara mereka yang hijrah.
Sulit dipercaya bahwa saat saat ghanimah di depan mata, mereka bertengkar dan berselisih faham…..
Bahkan mereka pernah meninggalkan Benteng yang sudah dipesankan untuk tidak ditinggalkan apapun kondisinya saat perang belum lagi usai dan ghanimah itu berserakan di depan mata.
Tapi itulah realitanya…
Hingga Allah menurunkan surat Al Anfal meluruskan kembali orientasi hidup dengan taqwa dan memperbaiki hati. Dan merekapun tersadar, lalu kembali ke jalan yang lurus..
Dan ini menjadi pelajaran berharga bagi setiap personal atau institusi yang sudah mulai merambah masuk di lembaga lembaga formal…
Akan ada ghanimah-ghanimah yang dijajakan, bahkan menyambangi mengetuk setiap pintu, sampai ke pintu dapur.
Akan berseliweran gepokan dolar, proyek proyek sebagai kompensasi agar kita menanggalkan jati diri dan melucuti kehormatan
Dan ini yang paling ditakuti Rasulullah saw terhadap umatnya.
إِنِّ مِمَّا أَخَافُ عَلَيْكُمْ مِنْ بَعْدِي مَا يُفْتَحُ عَلَيْكُمْ مِنْ زَهْرَةِ الدُّنْيَا وَزِينَتِهَا
“Sesungguhnya diantara perkara yang aku khawatirkan atas kalian setelahku adalah dibukakan kepadamu kesenangan dunia dan perhiasannya”. (HR Bukhari dan Muslim).
Akankah kita tenggelam di lautan madu lalu mati karena manisnya…. Mati hati dan rasa? Atau kita melawan, dan tak hendak terpasung oleh manisnya.
Hanya iman, taqwa, lurusnya niat dan bersihnya hati yang akan menjadi benteng dan tameng dari semua jebakan jebakan dunia. <=>