Puasa Senin Kamis adalah ibadah sunnah yang penuh keutamaan. Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk melaksanakan puasa ini. Selain mendekatkan diri kepada Allah, puasa ini juga menyimpan banyak hikmah dalam kehidupan sehari-hari.
Puasa Senin dan Kamis memiliki beberapa keutamaan yang sangat istimewa. Pertama, hari Senin dan Kamis adalah waktu di mana amalan manusia dihadapkan kepada Allah. Rasulullah bersabda, “Segala amal perbuatan dihadapkan kepada Allah pada hari Senin dan Kamis. Maka, aku suka jika amalanku dihadapkan sedang aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. Tirmidzi).
Kedua, pintu surga dibuka pada kedua hari ini, dan dosa-dosa diampuni, kecuali bagi mereka yang sedang bermusuhan. Dalam sebuah hadis dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “Pintu surga dibuka pada hari Senin dan Kamis. Allah mengampuni setiap hamba yang tidak menyekutukan-Nya, kecuali orang yang bermusuhan. Maka dikatakan, tangguhkan kedua orang ini sampai mereka berdamai.” (HR. Muslim).
Ketiga, Rasulullah menyebut bahwa hari Senin adalah hari istimewa karena menjadi hari kelahirannya dan hari diturunkannya wahyu. Beliau bersabda, “Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan, dan hari aku diutus atau diturunkannya wahyu kepadaku.” (HR. Muslim).
Untuk melaksanakan puasa Senin dan Kamis, seorang muslim perlu berniat. Berikut adalah lafadz niatnya:
Niat puasa sunnah Senin:
nawaitu shouma yaumal itsnaini sunnatal lillaahi ta’aalaa
Artinya: Saya niat puasa pada hari Senin, sunnah karena Allah Ta’ala.
Niat puasa sunnah Kamis:
nawaitu shouma yaumal khomiisi sunnatal lillaahi ta’aalaa
Artinya: Saya niat puasa pada hari Kamis, sunnah karena Allah Ta’ala.
Puasa Senin Kamis tidak hanya memiliki keutamaan spiritual, tetapi juga membawa manfaat kesehatan dan memperbaiki hubungan sosial. Dengan melaksanakan puasa ini secara rutin, seorang muslim dapat memperoleh cinta Allah dan meneladani Rasulullah. (wapp)