Kearifan Lokal dan Refleksi Kehidupan Warga Lampung di Tengah Perubahan Zaman. Oleh : Mohammad Medani Bahagianda *)

0

nataragung.id – BANDAR LAMPUNG – Kita hidup di tengah zaman yang penuh kontradiksi. Di satu sisi, teknologi memudahkan hidup, ekonomi berkembang, dan konektivitas antarwilayah makin tinggi.
Namun di sisi lain, krisis sosial seperti kemiskinan, konflik agraria, hilangnya rasa solidaritas, serta krisis lingkungan seperti banjir, deforestasi, dan pencemaran air makin parah. Masyarakat seakan tercerabut dari akarnya, terjebak dalam sistem modern yang serba cepat, tapi kehilangan arah dan nilai.
Dalam situasi ini, banyak yang lupa bahwa kita sebenarnya sudah punya solusi dari masa lalu: kearifan lokal.

Di Lampung, warisan nilai-nilai adat, praktik sosial tradisional, dan pola hidup berkelanjutan sesungguhnya mengandung kekuatan luar biasa untuk menjawab tantangan zaman sekarang. Bukan sebagai romantisme nostalgia, tapi sebagai jalan konkret menuju masa depan yang lebih adil dan lestari.

1. Apa Itu Kearifan Lokal?
Kearifan lokal (local wisdom) adalah pengetahuan, nilai, dan praktik budaya yang lahir dari interaksi masyarakat dengan lingkungan dan kehidupan sosialnya selama ratusan tahun. Ia bukan hanya tradisi, tapi sistem hidup yang terbukti mampu menciptakan keseimbangan antara manusia, alam, dan sesama.

Di Lampung, bentuk-bentuk kearifan lokal antara lain:
* Nilai piil pesenggiri (harga diri dan etika sosial)
* Sistem gotong royong sakai sambayan
* Sistem musyawarah dalam pengambilan keputusan adat
* Praktik bertani berkelanjutan (ladang berpindah, pengelolaan hutan adat)
* Penggunaan tanaman lokal untuk pengobatan tradisional
* Larangan adat terhadap penebangan hutan sembarangan (hukum adat hutan)

Baca Juga :  Sejarah Penyimbang dalam Tradisi Sai Batin dan Pepadun. SERI 4: Tata Cara Pengangkatan Penyimbang dan Tradisi Adat Yang Menyertainya Oleh : Mohammad Medani Bahagianda *)

2. Kearifan Lokal Menjawab Krisis Sosial
a. Menguatkan Solidaritas Sosial.
Di tengah meningkatnya individualisme dan ketimpangan, nilai seperti sakai sambayan menjadi penyeimbang. Warga saling membantu dalam membangun rumah, menikahkan anak, atau saat menghadapi musibah.
Contoh: Dalam beberapa kampung di Pesawaran dan Lampung Barat, tradisi sambayan tetap hidup. Ketika satu warga mengalami kematian, seluruh kampung turut membantu logistik, pengurusan jenazah, dan biaya pemakaman.

b. Mencegah Konflik Sosial.
Kearifan musyawarah adat mengedepankan dialog dan mufakat. Dalam kasus sengketa tanah atau batas wilayah, lembaga adat mampu menjadi mediator yang efektif karena dihormati oleh warga.

Studi kasus: Di Kecamatan Suoh, Lampung Barat, penyelesaian sengketa lahan antara petani transmigran dan warga adat berhasil dimediasi oleh tokoh adat melalui β€œnuwou balak” (rumah besar tempat musyawarah adat).

c. Mendidik Nila Moral Sejak Dini.

Nilai piil pesenggiri mendorong warga untuk menjaga nama baik, berlaku sopan, dan bertanggung jawab. Ini penting untuk membangun etika sosial yang kuat di era media sosial dan politik uang.

3. Kearifan Lokal Sebagai Solusi Krisis Lingkungan.
a. Pengelolaan Hutan Berbasis Adat.
Masyarakat adat Lampung, seperti di wilayah Kubu Perahu (Lampung Barat), sejak lama mengenal zona larangan berburu, larangan penebangan pohon besar, dan hutan keramat. Mereka menjaga hutan sebagai penyangga sumber air dan kehidupan.
Contoh nyata: Hutan Adat Krui di Pesisir Barat dikelola oleh masyarakat Pekon berdasarkan hukum adat. Hutan ini menjadi pelindung sumber mata air dan tanah longsor serta mencegah konversi hutan menjadi perkebunan sawit.

Baca Juga :  Seri Sejarah Penyimbang dalam Tradisi Sai Batin dan Pepadun (Pengantar dari 6 sesi Tulisan). Oleh : Mohammad Medani Bahagianda *)

b. Pertanian Ramah Lingkungan.
Kearifan dalam sistem ladang berpindah dan penggunaan pupuk organik menjaga kesuburan tanah dan mengurangi ketergantungan pada bahan kimia.

c. Sistem Sumber Air Komunal.
Masyarakat desa menggunakan sistem irigasi tradisional yang berbasis gotong royong dan tidak merusak sumber air.
Krisis air yang saat ini terjadi di banyak desa di Pesawaran, misalnya, justru semakin menunjukkan pentingnya merevitalisasi sistem pengelolaan air berbasis adat, bukan hanya mengandalkan proyek bor air yang tidak berkelanjutan.

4. Tantangan Revitalisasi Kearifan Lokal.
Meski potensial, kearifan lokal juga menghadapi banyak tantangan:
* Modernisasi yang menjauhkan generasi muda dari akar budaya
* Komersialisasi lahan dan ekspansi industri ekstraktif
* Kurangnya pengakuan hukum terhadap wilayah adat
* Pendidikan formal yang mengabaikan muatan lokal.

Oleh karena itu, penting untuk membangun sinergi antara kearifan lokal dan kebijakan publik, agar praktik baik dari masyarakat tidak terkikis oleh sistem pembangunan yang eksploitatif.

Baca Juga :  Sejarah Penyimbang dalam Tradisi Sai Batin dan Pepadun : SERI 1: Asal Usul dan Filosofi Gelar Penyimbang Oleh : Mohammad Medani Bahagianda *)

5. Menyatukan Adat dan Inovasi.
Kearifan lokal tidak berarti menolak teknologi atau perubahan. Sebaliknya, ia bisa berpadu dengan inovasi:
* Digitalisasi arsip adat
* Aplikasi manajemen hutan komunitas
* Platform crowdfunding gotong royong berbasis lokal
* Sekolah adat yang menggunakan pendekatan modern dalam menyampaikan nilai tradisi
Adat harus hidup dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya di pentas pertunjukan.

6. Kesimpulan: Masa Depan yang Berakar.
Krisis sosial dan lingkungan bukan sekadar masalah teknis, tapi krisis nilai dan arah pembangunan. Kearifan lokal Lampung menawarkan alternatif paradigma pembangunan yang berakar pada etika, kebersamaan, dan keberlanjutan.
Jika ingin membangun masa depan yang adil dan lestari, maka kita perlu kembali ke nilai-nilai yang sudah terbukti: Hidup seimbang, gotong royong, menghormati alam, dan menjaga martabat.
Kearifan lokal bukan sisa masa lalu, ia adalah kekuatan masa depan.

*) Penulis Adalah Saibatin dari Kebandakhan Makhga Way Lima. Gelar Dalom Putekha Jaya Makhga, asal Sukamarga Gedungtataan, Pesawaran. Tinggal di Labuhan Ratu, Bandar Lampung.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini